Solidaritas untuk Palestina, Turki gelar maraton bersama di Istanbul

Istanbul, SPNA - Ribuan warga Turki, hari ini, Minggu (14/1/2017) akan menggelar lari maraton di Istanbul dalam rangka solidaritas untuk Yerusalem.

BY 4adminEdited Sun,14 Jan 2018,09:26 AM

Istanbul, SPNA - Ribuan warga Turki, hari ini, Minggu (14/1/2017) akan menggelar lari maraton di Istanbul dalam rangka solidaritas untuk Yerusalem.

Acara ini diselenggarakan oleh lembaga klub pemuda dan olahraga Oncu, yang didukung pemerintah kota Istanbul,Uskudar, dan Asosiasi  dan Asosiasi Imam dan Khatib, Onder.

Klub tersebut mengatakan bahwa komunitas Palestina di Istanbul akan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka juga akan memperoleh bendera Palestina dan Turki.

Para pemenang lari maraton tersebut akan diberikan  piala dan medali. 10 perserta lainnya juga akna mendapatkan hadiah  kunjungan gratis ke Yerusalem.

Klub pemuda dan olahraga Oncu dalam pernyataannya yang dilansir Palinfo mengatakan:  ‘’Yerusalem selalu menjad agenda utama kami, kami tidak akan melupakan kezaliman yang berlaku di Yerusalem. Karena dalam kesempatan ini kami mengajak siapapun yang peduli dengan Yerusalem untuk ikut serta bersama kami.’’

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut.

AS juga dilapokan menawari Pemerintah Palestina untuk menjadikan Abu Dis Ibukota Negara menggantikan dan menyerahkan Al-Quds untuk Israel.

Keputusan Donald tersebut merupakan lampu hijau bagi zionis untuk terus memperluas pengaruhnya di Yerusalem serta membangun hunian ilegal di Al-Quds  yang telah dilarang Dewan Keamanan PBB serta mengurangi populasi warga Palestina di kota suci tersebut.

Sudah 6 minggu berturut ribuan warga Palestina melakukan demonstrasi menentang keputusan AS. Akibatnya 16 nyawa warga Palestina melayang dan 4000 lainnya luka-luka.

Selain itu deklarasi Trump juga menimbulkan gelombang demonstrasi di seluruh dunia serta mendapatkan respon negatif dari organisasi Yahudi ‘’Neturei Karta’’ yang menyatakan bahwa zionis bukan bagian dari Yahudi.

Sebelumnya 66 siswa Yahudi juga menuliskan sebuah petisi kepada pemerintah Netanyahu yang berisi menolak segala tindakan rasis dan penjajah terhadap Palestina.

Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply