Abbas kecam kebijakan Trump sebagai "tamparan abad ini"

Ramallah, SPNA - Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas telah mengecam kebijakan Donald Trump terhadap konflik Israel-Palestina sebagai "tamparan abad ini".

BY 4adminEdited Mon,15 Jan 2018,10:34 AM

Ramallah, SPNA - Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas telah mengecam kebijakan Donald Trump terhadap konflik Israel-Palestina sebagai "tamparan abad ini".

Dalam sebuah pidato yang berapi-api di Dewan Pusat Palestina, sebuah badan pembuat keputusan, Ahad (14/01/2018), Abbas mengkritik Trump dan kebijakannya terhadap orang-orang Palestina.

Abbas mengungkapkan kemarahan atas keputusan tersebut yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dengan mengatakan bahwa Trump bertindak "tidak tahu malu" terhadap orang-orang Palestina.

"Ibu kota kekal kita adalah Yerusalem, dan kita tidak akan menerima apa yang ditawarkan kepada kita, yaitu menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota Palestina menggantikan Yerusalem.

"Ia mengkritik sikap Mr Trump terhadap proses perdamaian sebagai "tamparan" namun memperingatkan bahwa "kami menampar kembali", Haaretz melaporkan.

Trump dikutuk oleh masyarakat internasional karena mengumumkan bahwa AS akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem - pengakuan de facto terhadap Israel bahwa Yerusalem adalah "ibu kota yang tak terbagi" dari negara mereka.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa keputusan tersebut "tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah ini" sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan "ancaman bagi perdamaian".

Mayoritas masyarakat internasional, termasuk Inggris, memiliki kedutaan besar mereka di Tel Aviv karena Palestina menganggap Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka.

Abbas juga mengecam Trump karena mengklaim bahwa Palestina menolak untuk memulai kembali perundingan perdamaian. Ia mengatakan bahwa Palestina tetap berkomitmen untuk melakukan perundingan, namun siap menolak usulan Gedung Putih yang dianggap tidak adil.

Sebelumnya Abbas mengatakan bahwa ia akan menolak kesepakatan damai yang dibuat oleh Amerika saat Palestina percaya bahwa netralitas Washington telah disusupi.

(T.RA/S: Independent)

leave a reply
Posting terakhir