Human Rights Watch: Pence abaikan 'diskriminasi yang mengakar' terhadap warga Palestina

Human Rights Watch menuduh Wakil Presiden AS Mike Pence mengabaikan "diskriminasi yang mengakar" yang dihadapi orang-orang Palestina di Yerusalem Timur (Al-Quds), menyusul pidato Pence di Knesset Israel.

BY 4adminEdited Wed,24 Jan 2018,02:53 PM

Middle East Monitor - Al-Quds

Al-Quds, SPNA - Human Rights Watch menuduh Wakil Presiden AS Mike Pence mengabaikan "diskriminasi yang mengakar" yang dihadapi orang-orang Palestina di Yerusalem Timur (Al-Quds), menyusul pidato Pence di Knesset Israel.

Senin (22/01/2018), diretur eksekutif divisi Timur Tengah Human Right Watch, Sarah Leah Whitson, mengatakan bahwa saat Pence "memuji pluralisme Yerusalem", ia "tidak mengejutkan mengabaikan diskriminasi yang mengakar terhadap 330.000 penduduk Palestina Palestina dan Muslim Palestina".

"Seseorang tidak dapat berbicara tentang perlindungan minoritas yang teraniaya di wilayah tersebut dan menutup mata terhadap sistem dua tingkat Israel di Yerusalem", lanjutnya.

Memperhatikan bagaimana warga Palestina membentuk 37% populasi kota Yerusalem, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, Human Rights Watch mencatat bagaimana "master plan pemerintah kota secara eksplisit menjabarkan tujuan rencana tersebut adalah untuk mempertahankan mayoritas Yahudi yang solid di kota itu."

Agar "tujuan ini tercapai," pernyataan tersebut berlanjut, "Israel secara ilegal memindahkan ribuan warganya ke Yerusalem Timur, sementara menolak menyetujui sebagian besar rencana zonasi di lingkungan Palestina yang memungkinkan pertumbuhan secara alami".

Bagi warga Palestina, "Tidak pilihan selain membangun dan memperluas rumah mereka tanpa izin," meskipun, "mereka hidup di bawah ancaman pembongkaran rumah."

Human Rights Watch juga menuduh pihak berwenang Israel di Yerusalem membeda-bedakan "alokasi anggaran antara warga Palestina dan pemukim Yahudi di Yerusalem Timur," di mana tercatat bahwa pada tahun 2013, hanya 10 persen dari anggaran kota Yerusalem yang digunakan untuk proyek di lingkungan Palestina.

"Akibatnya, lingkungan Palestina memiliki layanan infrastruktur, kesehatan, rekreasi, dan pendidikan yang jauh lebih rendah daripada yang ada di lingkungan Yahudi. Israel juga mencabut hak tinggal setidaknya bagi 14.595 orang Yerusalem sejak tahun 1967, yang semuanya adalah warga Palestina ", siaran pers tersebut menyimpulkan.

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir