Ankara, SPNA - Direktur Urusan Keagamaan Turki Ali Erbaş , Selasa (30/01/2018) mengatakan bahwa dunia Islam harus menganggap Al-Quds sebagai tanggung jawab bersama tidak hanya bagi Palestina atau bangsa Arab.
‘’Umat Islam juga bertanggung jawab untuk menegaskan bahwa Al-Quds ibukota abadi Palestina. ‘’
Hal ini disampaikan Erbaş dalam konferensi internasional terkait Al-Quds yang diselenggarakan Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet İşleri Başkanlığı) di Istanbul, Senin dan Selasa kemarin. Acara tersebut dihadiri sejumlah ulama Muslim dari seluruh dunia.
Konferensi tersebut juga meminta seluruh umat Islam untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu di Palestina, juga mengunjungi tanah suci tersebut serta menjadikan kunjungan ke Al-Aqsa bagian dari ritual haji dan umrah.
‘’Palestina telah diperintahkan oleh banyak bangsa dalam sejarahnya. Namun selama pemerintahan umat Islam, Palestina hidup dalam damai dan tentram. Wawasan sejarah Palestina dan Al-Aqsa juga harus diajarkan di sekolah-sekolah Islam.’’
Sebelumnya, Direktorat Urusan Agama Turki mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Istanbul akan menjadi tuan rumah konferensi internasional mengenai Yerusalem pada tanggal 29 dan 30 Januari dalam rangka membela Al-Quds serta menekankan pentingnya posisi Al-Quds dalam kepercayaan Islam
Mereka juga mengajak dunia Islam untuk meningkatkan solidaritas untuk Palestina khususnya setelah deklarasi Donald Trump yang menetapkan Al-Quds bukota ISrael.
Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.
Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.
(T.RS/S:Maanews)