Negara Donatur Palestina tegaskan dukung solusi dua negara

Brussel, SPNA -  Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Marie Eriksen Søreide, Rabu (31/01/2018) mengatakan bahwa  negara anggota donator Palestina menegaskan akan terus mendukung Palestina .....

BY 4adminEdited Thu,01 Feb 2018,10:43 AM

Brussel, SPNA -  Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Marie Eriksen Søreide, Rabu (31/01/2018) mengatakan bahwa  negara anggota donator Palestina menegaskan akan terus mendukung Palestina dalam rangka dimulainya kembali perundingan damai.

Hal ini disampaikan Søreide dalam konferensi pers setelah memimpin Sidang Tinggi negara-negara donator Palestina atau yang disebut ‘’Komite Penghubung Khusus’’ yang dipimpin oleh Norwegia.

Søreide juga menyatakan sangat optimis terhadap perundingan damai Israel dan Palestina,  ‘’Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mendorong perundingan damai, dan pertemuan hari ini membawa pesan penting. ‘’

Søreide juga memprediksi bahwa AS akan mengajukan sejumlah usulan menyelesaikan isu-isu terkait perbatasan, keamanan, permukiman, status Yerusalem, pengungsi dan air.

Ia  mengungkapkan bahwa negara donator sangat prihatin dengan situasi keuangan UNRWA pasca pengurangan dana oleh AS serta krisis kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza.

Menteri Norwegia tersebut juga mengatakan bahwa negara-negara donator  meminta Palestina  untuk menyelesaikan krisis perpecahan serta mengembalikan Otoritas Palestina terhadap Jalur Gaza.

Sidang Negara Donatur untuk Palestina tersebut dihadiri Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini, yang menegaskan bahwa krisis Palestina hanya dapat diselesaikan melalui solusi dua negara.

Delegasi Palestina dipimpin oleh Perdana Menteri Rami Hamdallah serta Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin lalu (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menuduh Israel telah melanggar perjanjian perdamian Oslo tahun 1993, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina selama Palestina.

Sebelumnya UNRWA melakukan kampanye global untuk mengumpulkan dana sebesar 800 Juta Dolar AS guna mendukung pengungsi Palestina, dengan hastag #DignityIsPriceless.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir