Mengenal sosok “Ghost of Jenin” Ahmed Nasser Jarrar

Jenin, SPNA - Ahmad Nasr Jarrar, pemuda dua puluh tahunan asal Burqin di Jenin, telah menjadi inspirasi bagi pemuda Palestina untuk untuk terus melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Israel.

BY 4adminEdited Wed,07 Feb 2018,10:42 AM

Jenin, SPNA - Ahmad Nasr Jarrar, pemuda dua puluh tahunan asal Burqin di Jenin, telah menjadi inspirasi bagi pemuda Palestina untuk untuk terus melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Israel.

Ahli urusan Israel Mu'awiya Mousa mengatakan bahwa ketakutan terbesar di kalangan intelijen dan keamanan Israel adalah hadirnya figur yang menginspirasi pemuda lainnya. Itulah mengapa pendudukan Israel berusaha untuk memberantas fenomena semacam itu dengan segala cara yang mungkin untuk dilakukan.

Ratusan pemuda Palestina di Burqin sekarang mengucapkan nama Ahmed, menyerukan untuk mengikuti jalannya dan terlibat dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel setiap hari selama kampanye mereka untuk mencari pejuang Palestina.

Ahmed tidak pernah menjadi orang yang sombong. Setelah memimpin operasi yang berhasil menewaskan seorang pemukim Israel di dekat Nablus, ia kembali ke pekerjaannya dengan menjual tirai, kain dan mobil ke pelanggan seperti biasa. Tidak ada yang menduga Ahmed adalah sosok pejuang pemberani yang berhasil membingungkan pendudukan Israel.

Ahmad Jarrar tumbuh menjadi anak yatim piatu bersama saudara perempuan dan dua saudara laki-lakinya, setelah pasukan pendudukan Israel membunuh ayahnya, Nasr Jarrar, pemimpin Brigade al-Qassam sayap Hamas.

Like father like son, Ahmad selamat dari beberapa percobaan pembunuhan. Secara kebetulan, percobaan pembunuhan pertama yang ditujukan kepada Ahmed dan ayahnya dilakukan di tempat yang sama. Setelah 17 tahun berlalu, Ahmed tumbuh dari seorang anak yang mengambil langkah pertamanya menjadi penerus ayahnya.

Pasca gagalnya tiga percobaan pembunuhan terhadap Ahmed Jarrar, tidak satu malam pun di Jenin berlalu tanpa adanya adanya penyerbuan dan penangkapan yang menargetkan siapa pun yang memiliki hubungan dengan Ahmed.

Meskipun semua orang tahu bahwa Ahmed dapat dibunuh, terluka atau ditangkap setiap saat, namun tak ada yang bisa menyangkal bahwa pesan yang ingin disampaikan Ahmed telah diterima dengan baik, dan selamnya, tembok keheningan di Tepi Barat telah pecah.

(T.RA/S: Palestinian Information Center)

leave a reply