Abbas dan Putin bahas peran Rusia dalam perundingan damai di Moskow hari ini

Moskow, SPNA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Minggu, (12/02/2018) tiba di Rusia dalam kunjungan resmi dengan Presiden Rusia Valdimir Putin.

BY 4adminEdited Mon,12 Feb 2018,10:55 AM

Moskow, SPNA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Minggu, (12/02/2018) tiba di Rusia dalam kunjungan resmi dengan Presiden Rusia Valdimir Putin.

Abbas dijadwalkan akan bertemu Putin hari ini untuk membahas perkembangan terakhir mengenai situasi di Palestina serta ancaman  yang dihadapi kota Al-Quds dan warga Palestina serta membahas hubungan bilateral antara kedua negara.

Presiden Abbas ditemani anggota Komisi eksekutif PLO, Ahmed Majdalani, Menteri Luar Negeri Riyad Malki, anggota Komite Pusat Fatah, Hussein al-Sheikh, duta besar Palestina untuk Rusia, Abdel-Hafiz Naufal dan sejumlah pejabat lainnya.

Surat kabar Palestina, Maannews menyebutkan, , Presiden Palestina Mahmoud Abbas berencana meminang Rusia untuk memimpin perundingan damai dengan Israel setelah peran AS dalam perundingan damai kandas.

Dubes Palestina untuk Rusia dalam pernyataannya yang dilansir Maannews mengatakan bahwa  Palestina sedang mencari mediator perundingan damai yang lebih serius setelah AS gagal memainkan peran tersebut selama  25 tahun.

‘’Abbas ingin Rusia menjadi mediator perdamaian  serta berkontribusi dengan lembaga internasional, yang dipimpin oleh Uni Eropa, China dan Amerika.  Rusia bersedia memainkan peran ini, ‘’ tambahnya. 

Sebelumnya Kremlin dalam keterangan yang dilansir surat kabar Russian Times, mengatakan bahwa  Presiden Vladimir Putin membatalkan kunjungan ke kota Sochi demi menyambut Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Moskow.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin lalu (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menganggap peran AS dalam perundingan damai Palestina telah berakhir, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir