Gaza, SPNA - Tertundanya pembayaran gaji telah berdampak pada terhambatnya penyediaan layanan kesehatan di Palestina, sebab lebih dari 800 petugas kebersihan rumah sakit melakukan pemogokan di seluruh wilayah negara tersebut.
Anadolu Agency melaporkan bahwa bagian rumah sakit yang terkena dampak dari pemogokan itu antara lain; kamar operasi, unit perawatan intensif, dan unit persalinan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Ahad (11/02/2018), mengatakan bahwa krisis pada sektor kebersihan rumah sakit akan berdampak buruk bagi 40 ruang operasi, 11 unit persalinan, serta 110 pasien di unit perawatan intensif, demikian pula dengan 113 bayi di unit persalinan dan 702 pasien yang memerlukan pengobatan gagal ginjal, tambahnya.
"Pemogokan pekerja perusahaan kebersihan (di rumah sakit) adalah ancaman langsung terhadap kesehatan lingkungan dan pasien rumah sakit di Gaza karena akan menyebabkan menumpuknya sampah," kata kementerian tersebut.
Diklaim bahwa para petugas kebersihan rumah sakit melakukan mogok kerja untuk menuntut pembayaran kembali upah mereka yang terlambat dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut memastikan bahwa 832 petugas kebersihan tidak menerima gaji sejak Oktober tahun 2017 yang menyebabkan mereka sulit memenuhi kebutuhan hidup .
Namun, pemogokan para petugas keberdihan akan mengakibatkan hadirnya penyakit lain di rumah sakit, kata pernyataan tersebut.
Pernyataan kementerian tersebut juga menunjukkan bahwa 50 laboratorium akan kekurangan layanan akibat pemogokan ini.
(T.RA/S: Azania Post)