Malaysia keluarkan pernyataan terkait kunjungan delegasi Israel

Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis (15/02/2018), mengeluarkan sebuah pernyataan mengenai kunjungan seorang diplomat Israel ke negara tersebut pekan lalu untuk sebuah konferensi PBB, yang merupakan kunjungan pertama dalam sejarah nasional Malaysia.

BY 4adminEdited Fri,16 Feb 2018,01:21 PM

Middle East Monitor - Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, SPNA - Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis (15/02/2018), mengeluarkan sebuah pernyataan mengenai kunjungan seorang diplomat Israel ke negara tersebut pekan lalu untuk sebuah konferensi PBB, yang merupakan kunjungan pertama dalam sejarah nasional Malaysia.

"Kementerian Luar Negeri ingin mengklarifikasi bahwa partisipasi Israel didasarkan pada sebuah undangan yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui Program Pemukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-Habitat)," Menteri Luar Negeri Dato Sri Anifah Aman mengatakan dalam sebuah jumpa pers.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa Malaysia enggan mengakui delegasi Israel, namun diwajibkan oleh peraturan PBB untuk mengizinkan negara-negara peserta menghadiri konferensi tersebut.

"Perlu ditekankan bahwa tidak seperti surat undangan lainnya, surat undangan ke Israel tidak ditandatangani oleh pejabat Malaysia manapun. Oleh karena itu, isu Malaysia yang diam-diam membangun hubungan dengan Israel melalui forum ini tidak akan muncul. "

"Posisi kita di Israel tetap tidak berubah. Untuk menyiratkan sebaliknya, adanya indikasi niat jahat dan ganas," pernyataan tersebut menyimpulkan.

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan dugaan pertemuan yang terjadi antara pejabat Malaysia dan delegasi Israel yang dipimpin oleh diplomat senior David Roet.

Dalam sebuah pernyataan, Roet mengungkapkan bahwa kedua pihak telah bertemu, dan itu tidak berhubungan langsung dengan hubungan Israel-Malaysia, Roet dilaporkan berpendapat dalam pertemuan tersebut bahwa pemboikotan Malaysia terhadap Israel tidak menguntungkan Palestina.

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa kami memiliki hubungan dengan sejumlah negara yang tidak setuju dengan kami dalam konflik dengan orang-orang Palestina, namun dengan siapa kami menjaga hubungan baik."

Malaysia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun data resmi yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh Biro Pusat Statistik Israel mengungkapkan hubungan perdagangan yang sangat rahasia dengan jumlah sekitar 1,5 miliar dolar per tahun.

Masyarakat Malaysia sangat mendukung perjuangan orang-orang Palestina dan negara tersebut menyaksikan banyak demonstrasi tahun lalu untuk memprotes pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein juga menyatakan pada saat itu bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia siap menjalankan tugas mereka untuk orang-orang Palestina dan "sedang menunggu instruksi dari pimpinan puncak."

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir

Etiopia Keluarkan Pernyataan terkait Pertemuan Bendungan Renaissanse

Menteri Perairan menunjukkan bahwa Sudan, Mesir, dan Ethiopia sepakat untuk menugaskan enam ahli, dua dari tiap negara, untuk melanjutkan diskusi dan menyampaikan laporan kepada para menteri terkait metode negosiasi dan peran ahli Uni Afrika dalam mendorong proses negoisasi antar negara ke depan.