DK PBB gelar sidang terkait Palestina Selasa mendatang

New York, SPNA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa Sekjen Antonio Guterrez, akan memimpin sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) terkait Palestina Selasa mendatang.

BY 4adminEdited Sat,17 Feb 2018,10:26 AM

New York, SPNA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa Sekjen Antonio Guterrez, akan memimpin sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) terkait Palestina Selasa mendatang.

Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dugeric, dalam konferensi pers Jum’at, (16/02/2018) bahwa Presiden Palestina juga akan melakukan pembicaraan tertutup dengan Guterrez pada hari yang sama guna meninjau perkembangan terakhir terkait perundingan damai  antara Palestina dan Israel.

Awal Februari lalu, Presiden DK PBB, Mansour Utaibi mengatakan bahwa Abbas akan berpartisipasi dalam sidang DK PBB  20 Februari mendatang.

‘’Abbas akan membahas dalam pertemuan tersebut perkembangan terakhir terkait situasi di Palestina pasca deklarasi Presiden AS Donald Trump yang menetapkan Yerusalem ibu kota Israel.’’

Utaibi juga mengatakan bahwa DK PBB juga akan mengadakan sidang non-resmi, pada tanggal 22 Februari, Kamis mendatang dengan tema: “Setelah 50 tahun pendudukan Israel’’, untuk membahas situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki, terutama di Jalur Gaza.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin lalu (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediator perundingan damai dengan Israel, serta menganggap peran AS dalam perundingan damai Palestina telah berakhir, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir