Untuk perkuat hubungan, Israel dan Mesir tandatangani kontrak gas 'bersejarah' senilai $ 15 miliar

Tepi Barat, SPNA - Israel dan Mesir telah menandatangani kesepakatan 'bersejarah' senilai $ 15 miliar untuk gas alam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (19/02/2018).

BY 4adminEdited Wed,21 Feb 2018,11:33 AM

Tepi Barat, SPNA - Israel dan Mesir telah menandatangani kesepakatan 'bersejarah' senilai $ 15 miliar untuk gas alam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (19/02/2018).

"Ini akan mendatangkan miliaran dolar ke kas negara," katanya mengumumkan bahwa ihal tersebut merupakan kesepakatan paling signifikan dengan Mesir, sejak Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Israel.

Kesepakatan itu muncul setelah terjadi perselisihan teritorial antara Lebanon dan Israel mengenai cadangan energi di lepas pantai mereka.

Kelompok energi Israel Delek Drilling LP mengatakan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan dengan rekannya Noble Energy dari Amerika Serikat untuk memasok gas 2,26 triliun kaki kubik (64 miliar meter kubik) dari ladang minyak Israel Leviathan dan Tamar ke perusahaan Mesir Dolphinus selama periode 10 periode.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perminyakan Hamdi Abdulaziz mengatakan bahwa pihaknya "tidak memberikan komentar mengenai negosiasi atau kesepakatan apapun mengenai perusahaan sektor swasta terkait impor atau penjualan gas alam," walaupun peraturan tersebut tunduk pada peraturan industri.

Ia menambahkan bahwa "Mesir bergerak maju untuk menerapkan strateginya agar menjadi pusat regional untuk perdagangan dan peredaran gas," menyusul liberalisasi ekonomi industri impor gas negara tersebut.

Demikian pula, Israel berharap cadangan gasnya akan memberikan kemandirian energi negara itu dan prospek menjadi pemasok untuk Eropa serta menempa ikatan strategis di kawasan ini.

"Kami berada dalam sejarah penting untuk mewujudkan visi kolektif dan impian kami untuk membuat Israel menjadi pengekspor gas yang signifikan ke negara-negara di kawasan ini," kata Yitzhak Tshuva, pemegang saham pengendali Delek Group, Times of Israel melaporkan.

"Kesepakatan tersebut akan memperkuat hubungan antara Israel dan negara tetangganya (Mesir) dan meningkatkan kerjasama ekonomi di antara mereka," tambah Tshuva.

Sementara itu, dilaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS David Satterfield bertemu dengan Menteri Energi Israel Yuval Steinitz guna meredakan perselisihan gas dengan Lebanon menyusul pembelaan Satterfield yang tidak berhasil pada hari Jumat lalu di Lebanon untuk sebuah resolusi yang ditengahi Amerika.

Pada hari Jumat, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mendesak Lebanon untuk tidak menyetujui perselisihan gas dengan Israel sembari menyarankan agar Amerika Serikat "mendengarkan tuntutan kami jika Anda ingin kami menjaga Hizbullah jauh dari Israel."

Pada bulan September 2016, Yordania membuat kesepakatan untuk membeli 300 juta kaki kubik (8,5 juta meter kubik) gas Israel per hari selama 15 tahun, dalam sebuah kesepakatan yang diperkirakan bernilai $ 10 miliar.

Belum jelas bagaimana Israel akan mentransfer pasokan gas ke Mesir, meski bisa menghancurkan pipa Yordania atau jalur pipa East Mediterranean Gas.

Tamar, yang mulai berproduksi pada 2013, telah memperkirakan cadangan hingga 238 miliar meter kubik (8,4 triliun kaki kubik).

Lapangan gas Leviathan, yang ditemukan pada 2010 dan akan mulai diproduksi pada 2019, diperkirakan memiliki 18,9 triliun kaki kubik (535 miliar meter kubik) gas alam, dan 34,1 juta barel kondensasi.

(T.RA/S: i24news)

leave a reply
Posting terakhir