Jalur Gaza, SPNA - Pemandian Samurah di Jalur Gaza, satu dari peninggalan kerajaan Islam yang sempat berkuasa di tanah ini. Bangunan ini masih terjaga keasliaannya. Jika anda berada didalamnya maka anda merasa seolah berada di dalam mesium.
Salim al-Wazir, salah satu pemilik pemandian tersebut mengatakan bahwa keluarganya telah mewarisi pemandian tersebut selama 150 tahun.
Ia menambahkan bahwa pemandian Samurah berusia lebih dari 1000 tahun atau sejak era Fatimiyah dan kemudian kembali di renovasi di masa pemerintahan Mamalik oleh Raja Sanger bin Abdullah Al-Muayyad pada tahun 685 H.
Pemandian ini juga masih menjaga metode pemanasan air dengan kayu bakar. Ada empat ruangan di pemandian tersebut, pertama dinamai ‘’Al-Mustauqid’’ yaitu dapur untuk menyalakan api dengan kayu bakar.
Bagian kedua bernama ‘’Albarani’’ yang dikhususkan sebagai tempat untuk beristirahat dan mengurangi suhu tubuh saat keluar dari pemandian.
Ruangan ketiga disebut ‘’Al-Wastani’’, tempat untuk mengganti dan menyimpan pakaian sebelum masuk ke pemandian utama sementara ruangan ke empat adalah ruang utama. Ruangan ini memiliki lantai yang panas serta bak mandi besar dan beberapa kursi. Suhu di ruangan ini mencapai 50 hingga 75 derajat celcius.
Pemandian ini tidak hanya berfungsi sebagai lokasi wisata namun juga sebagai tempat untuk meremajakan tubuh, perawatan tulang dan sendi, , tulang rawan dan saraf serta mengaktifkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menghilangkan racun dari ginjal dan hati serta membantu bereproduksi untuk pria dan wanita.
Jalur Gaza yang telah di blokade Israel sejak 11 tahun lalu, memiliki beberapa situs bersejarah, seperti Masjid Omari, Istana Pasha dan monumen lainnya yang membuktikan tanah Palestina milik masyarakatnya.
Jalur Gaza memiliki luas wilayah 365 kilometer persegi serta merupakan wilayah terpadat di dunia, dimana populasi di sektor ini sebanyak 2 juta jiwa. (T.RS)
Abdel Hamid Akkila
