Amman, SPNA - Pemerintah Yordania sedang mempertimbangkan untuk menyetujui keberadaan duta besar Israel yang baru ditunjuk ke Amman, untuk menghapus perselisihan diplomatik antara kedua belah pihak mengenai insiden penembakan di kedutaan Israel yang menyebabkan gugurnya dua warga Yordania.
Surat kabar Yordania Al Ghad, Ahad (11/03/2018), melaporkan bahwa Yordania diharapkan bisa menerima Amir Weissbrod sebagai duta besar Israel yang baru untuk Yordania setelah negaranya mengajukan permintaan.
Mantan duta besar Israel, Einat Schlein, dipaksa mengundurkan diri dan kedutaan Israel di Amman ditutup setelah krisis diplomatik terjadi. Sebuah penyelidikan diluncurkan oleh otoritas keamanan Yordania setelah seorang penjaga kedutaan Israel membunuh dua warga Yordania yang tidak bersenjata.
Jordan mengatakan bahwa pada tanggal 23 Juli 2017, Mohamed Jawawdeh (17), ditembak mati oleh seorang petugas keamanan di kedutaan Israel di Amman, Yordania, pada suatu perselisihan mengenai keterlambatan pengiriman perabotan oleh korban.
Seorang pria Yordania kedua yang merupakan pemilik bangunan yang disewa oleh kedutaan Israel, Bashar Hamarneh, juga terbunuh dalam perkelahian itu.
Kemudian, satpam, yang dikenal sebagai Ziv Moyal, mengklaim bahwa setelah mengetahui bahwa ia adalah seorang Israel, Jawawdeh mencoba menusuk lehernya dengan obeng.
Pemerintah Yordania sangat marah saat Moyal disambut laksana pahlawan di Israel menyusul kebuntuan diplomatik yang melihat misi Israel di Amman ditutup dan para diplomat dikeluarkan.
Namun, ketegangan antara kedua belah pihak mereda awal tahun ini karena Israel setuju untuk membayar kompensasi kepada pemerintah Yordania.
(T.RA/S: PIC)
