Pengawas Keuangan Israel: Tentara Israel sengaja membunuh warga sipil dalam perang Gaza 2014

Tel Aviv, SPNA - Pengawas Keuangan Negara Israel, Joseph Shapira, menerbitkan laporan keempat terkait  perang terakhir di Jalur Gaza pada musim panas 2014.

BY 4adminEdited Thu,15 Mar 2018,09:31 AM

Tel Aviv, SPNA - Pengawas Keuangan Negara Israel, Joseph Shapira, menerbitkan laporan keempat terkait  perang terakhir di Jalur Gaza pada musim panas 2014.

Dalam laporan yang dilansir Rt Arabic, Rabu (14/03/2018) Shapira mengkritik kinerja pasukan Israel (IDF)  dan Kementerian Pertahanan serta tindakan mereka terhadap warga Palestina.

Dalam laporannya terhadap operasi IDF dalam perang 2014 berdasarkan aspek hukum internasional, menyatakan bahwa militer Israel tidak sepenuhnya patuh terhadap undang-undang internasional, hal ini berdasarkan fakta berikut:

- Tingkat kualifikasi IDF dalam bidang hukum internasional tidak cukup memadai untuk memberikan solusi tepat terhadap situasi yang mungkin mereka hadapi dalam operasi di wilayah sipil.

- IDF melanggar instruksi untuk menghindari jatuhnya korban sipil, serta melakukan pelanggaran berat terhadap warga Palestina dimana IDF menewaskan setidaknya 2100 warga Palestina dan melukai lebih dari 11 ribu lainnya dalam agresi 2014.

- IDF dalam latihannya tidak mematuhi tatacara mencegah jatuhnya warga sipil yang digelar dua tahun sebelum agresi 2014 di Jalur Gaza.

- Hingga saat ini IDF belum mengambil langkah mengurangi jumlah korban warga sipil dalam agresi militer.

- Dewan Keamanan Nasional, yang bertanggung jawab terhadap urusan luar negeri dan keamanan, tidak mempelajari dampak yang mungkin timbul dari jatuhnya korban jiwa dalam pertempuran.

- Kurangnya koordinasi antara polisi dan dinas keamanan Israel, Shin Bet  dengan tentara IDF di Tepi Barat.

Selain itu Shapira juga mengkritik Kementerian Pertahanan yang merilis data yang tidak akurat mengenai sistem anti-rudal Hetz.

Pejabat Israel tersebut mengatakan bahwa sebagai negara Yahudi demokrasi, Israel harus berkomitmen untuk melindungi nilai-nilai demokrasi yang berdasarkan  hukum dan hak asasi manusia.

‘’Pemerintah tidak mungkin lagi mendeklarasikan perang untuk  demokrasi dengan kedua tangan diikat,’’ tutupnya.

(TR.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir