Jalur Gaza, SPNA - Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) untuk wilayah Palestina, menyatakan bahwa blokade Israel terhadap Jalur Gaza sejak tahun 2006 silam adalah pelanggaran nyata terhadap aturan internasional.
Dalam laporannya yang dilansir Palinfo, Sabtu (17/03/2018) OCHA mencatat bahwa blokade Israel telah menghancurkan sistem ekonomi dan kemanusiaan di Gaza.
Blokade tersebut mengurangi produksi domestik Gaza sebesar 50% menurut Bank Dunia. Sementara itu 40% warga Gaza hidup dibawah garis kemiskinan dimana tingkat pengangguran adalah yang tertinggi di dunia yaitu mencapai lebih dari 45%.
OCHA juga menambahkan bahwa perdagangan antara Israel dan Gaza tertutup dimana Israel hanya membuka 1 dari 5 gerbang persimpangan, serta mencegah masuknya bahan bangunan, elektronik dan rekonstruksi kecuali dalam jumlah kecil.
Sebelumnya Sekjen PBB Antonio memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.
‘’Situasi kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza masih sangat buruk, PBB memperkirakan Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020 jika tindakan nyata tidak segera diambil untuk memperbaiki layanan dan infrastruktur di wilayah tersebut,’’ terangnya.
‘’Krisis di Gaza disebabkan blokade oleh Israel. Akibatnya sekitar 2 juta warga Gaza tinggal di bangunan-bangunan roboh dengan listrik yang tidak memadai dan kemerosotan ekonomi serta air yang tercemar. ‘’
‘’Blokade yang diberlakukan Israel sejak 13 tahun lalu telah melumpuhkan kehidupan di Gaza. Menurut statistik resmi terbaru, angka kemiskinan di Gaza mencapai sekitar 80%, sementara tingkat pengangguran mencapai 50%.’’
Guterres juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi dalam solusi dua negara serta menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.
Bulan lalu, Pemerintah AS yang dipimpin Donald Trump membekukan 65 juta Dolar dari 125 juta Dolar anggaran bantuan AS untuk UNRWA.
Situasi ini membuat keuangan UNRWA yang bertugas membantu pengungsi Palestina terancam.
Disebutkan UNRWA memberikan layanan kemanusiaan sekitar 5,9 juta warga Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon dan Suriah.
(T.RS/S:Palinfo)