Lembaga HAM Gaza: 2017 adalah tahun terburuk bagi Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA - Lembaga HAM Palestina di Jalur Gaza, Al-Mizan melaporkan, Minggu (18/03/2018) bahwa tahun 2017 adalah tahun terburuk bagi Jalur Gaza baik di sektor politik, sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan.

BY 4adminEdited Mon,19 Mar 2018,09:37 AM

Jalur Gaza, SPNA - Lembaga HAM Palestina di Jalur Gaza, Al-Mizan melaporkan, Minggu (18/03/2018) bahwa tahun 2017 adalah tahun terburuk bagi Jalur Gaza baik di sektor politik, sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan.

‘’Tahun lalu adalah yang terburuk dalam sejarah Gaza. Kami memperingatkan bahwa hal ini akan terus berlanjut di tahun berikutnya jika situasi tidak membaik. Blokade yang diberlakukan Israel berdampak serius terhadap seluruh lini kehidupan di Gaza,’’ terang Isam Younis, direktur Al-Mizan dalam konferensi pers di kantor pusat lembaga HAM  Palestina tersebut.

Sementara itu, Bassem Abu Grei dalam laporannya mengatakan bahwa 54 pasien Palestina merenggang nyawa karena tidak diberikan izin meninggalkan Gaza guna menjalani perawatan.

Ia menambahkan bahwa Gaza membutuhkan pembangunan 102000 unit rumah untuk warga pasca perang 2014 silam.

36,2% keluarga Palestina tinggal di rumah yang kurang dari 120 meter persegi, sementara warga yang tinggal di rumah tangga dengan satu atau dua kamar mencapai  53% dari total populasi di Gaza.

Di sektor ekonomi, Abu Gari melaporkan bahwa ekspor Gaza mencapai titik terendah pada tahun 2017, yaitu hanya 2%, sementara nilai kerugian sekitar 16 juta dolar per bulan dimana persentasi pengangguran terhadap mencapai 60%.

Lebih dari 3.500 dunam lahan pertanian rusak akibat penyemprotan pestisida oleh tentara Israel serta akibat pemadaman listrik yang terus berlanjut yang menghambat akses air ke lahan pertanian.

Sebelumnya badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) untuk wilayah Palestina, menyatakan bahwa blokade Israel telah menghancurkan sistem ekonomi dan kemanusiaan di Gaza.

Blokade tersebut mengurangi produksi domestik Gaza sebesar 50% menurut Bank Dunia. Sementara itu 40% warga Gaza hidup dibawah garis kemiskinan dimana tingkat pengangguran adalah yang tertinggi di dunia yaitu mencapai lebih dari 45%.

Sebelumnya Sekjen PBB Antonio memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.

 ‘’Situasi kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza masih sangat buruk, PBB memperkirakan Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020 jika tindakan nyata tidak segera diambil untuk memperbaiki layanan dan infrastruktur di wilayah tersebut,’’ terangnya. 

‘’Krisis di Gaza disebabkan blokade oleh Israel. Akibatnya sekitar 2 juta warga Gaza tinggal di bangunan-bangunan roboh dengan listrik yang tidak memadai dan kemerosotan ekonomi serta air yang tercemar. ‘’

Guterres juga mendesak masyarakat internasional berkontribusi dalam solusi dua negara serta menangani krisis di Palestina sesuai resolusi PBB terkait.

Bulan lalu, Pemerintah AS yang dipimpin Donald Trump membekukan  65 juta Dolar dari  125 juta Dolar anggaran bantuan AS untuk  UNRWA. Situasi ini membuat keuangan UNRWA yang bertugas membantu pengungsi Palestina terancam.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir