Tel Aviv, SPNA - Militer Israel mengumumkan, Kamis (22/03/2018). bahwa latihan pertahanan rudal balistik yang dijuluki Juniper Cobra 2018 dengan militer AS telah berakhir.

Militer Israel mengatakan latihan, yang berlangsung selama beberapa minggu terakhir dilakukan dalam berbagai skenario, menggunakan amunisi langsung.

Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa latihan militer bersama mensimulasikan skenario perang di salah satu front panas di wilayah utara di perbatasan dengan Suriah dan Libanon dan wilayah selatan dengan Jalur Gaza.

Selama latihan, pasukan Israel dan AS memeriksa sistem militer udara, terutama mereka yang terlibat dalam pencegat rudal, seperti Iron Dome.

Pernyataan militer mengatakan manuver tersebut bertujuan untuk mempersiapkan untuk melindungi Israel dari ancaman rudal balistik.

“Latihan gabungan dilakukan untuk penerjun payung (Paratroopers) dan Marinir. Latihan ini termasuk simulasi peperangan perkotaan, netralisasi alat peledak, penggunaan artileri, hubungan kendaraan lapis baja dan evakuasi yang terluka, ”katanya.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa latihan termasuk memeriksa kesiapan layanan darurat termasuk ambulans dan pemadam kebakaran.

Latihan bersama Juniper Cobra 2018 dimulai pada 4 Maret dengan partisipasi lebih dari 2.500 tentara dari Komando Eropa AS dan sekitar 2.000 tentara dari pertahanan udara Israel.

(T.RA/S: MEMO)