Jalur Gaza, SPNA – Di tengah krisis bahan makanan yang melanda wilayah Jalur Gaza, Yayasan Nusantara Palestina Centre yang didirikan oleh Abdillah Onim atau Bang Onim berhasil mendatangkan dan mendistribusikan gandum kepada keluarga fakir dan misikin serta anak yatim di Jalur Gaza. Gandum asal Mesir yang berjumlah 50 ton tersebut dibagikan kepada 1000 keluaga fakir miskin serta anak yatim di berbagai wilayah berbeda di Jalur Gaza. Setiap keluarga miskin memperoleh 50kg gandum, yang akan diolah menjadi roti dan menjadi stok pasokan bahan makanan selama satu bulan.
Program ini bertujuan untuk membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza dan sebagai upaya untuk menembus blokade Israel yang sangat menyengsarakan masyarakat di wilayah tersebut. Program ini diharapkan bisa mewujudkan ketahanan pangan bagi lebih dari 72 % keluarga di Jalur Gaza yang selama ini mengalami masalah ketersediaan pangan. Secara terus-menerus, kekurangan pangan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh penduduk Jalur Gaza.
Secara beruntun warga Gaza terus hidup dalam penderitaan. Perang dan blokade yang berlangsung selema lebih dari 12 tahun, bukanlah hal mudah yang harus dijalani oleh lebih dari dua juta warga Gaza, yang sebagian dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Bagi mereka, gandum merupakan kebutuhan pokok dengan permintaan yang sangat tinggi. Gandum menjadi bahan pangan utama yang digunakan untuk membuat roti sebagai makanan utama bagi rakyat Palestina. Oleh karena itu, bantuan makanan dan minuman secara terus menerus dan berkelanjutan sangat dibutuhkan. Saat ini, jumlah fakir miskin di Jalur Gaza mencapai 65 % dari total penduduknya.
Distribusi gandum yang merupakan hadiah dari rakyat Indonesia ini, berhasil didistribusikan oleh tim Yayasan Nusantara Palestina Centre di Gaza ke beberapa wilayah di Jalur Gaza, antara lain: Rafah Gaza Selatan, Khan Yunis Gaza Selatan, Johro Dik Gaza Tengah, Jabalia Gaza Utara dan Beit Hanun Gaza Uatra. Diharapkan pendistribusian ke sejumlah wilayah yang berbeda tersebut, mampu menjangkau para mustahiq (yang berhak) atau mereka yang benar-benar membutuhkan, ditengah krisis pangan yang sedang melanda di Gaza.
Gandum yang merupakan bantuan dari dari masyarakat Indonesia tersebut diimpor dari Mesir. Yayasan Nusantra Palestina Centre Jakarta berhasil melakukan kordinasi dengan timnya di Jalur Gaza yang secara langsung berhubungan dengan para pedagang di Mesir. Atas semua bantuan ini, warga Gaza menyampaikan ucapan terima kasih mereka kepada semua pihak yang terlibat dalam terlaksananya program ini. Nilai positif mereka sematkan atas berbagai program berskala besar yang telah membantu rakyat Palestina untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Tak lupa mereka memanjatkan doa semoga para donatur hidupnya selalu diberkahi dan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak.
Rasa syukur ini, terlebih diucapkan oleh para ibu rumah tangga dan janda-janda Palestina. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada rakyat Indonesia yang selalu ada untuk mendukung Palestina dalam berbagai bidang. Mereka berharap agar bantuan serupa terus ditingkatkan, sebab menjadi faktor pendukung utama bagi rakyat Palestina untuk tetap kuat dan bertahan di tengah sulitnya situasi ekonomi, penjajahan dan blokade Israel.