Produksi madu Gaza tahun ini diperkirakan pecahkan rekor

Gaza, SPNA - Direktur Departemen Produksi Peternakan Gaza, Selasa (27/03/2018), mengungkapkan bahwa produksi madu diperkirakan akan memecahkan rekor, Alwatanvoice.com melaporkan.

BY 4adminEdited Thu,29 Mar 2018,08:42 AM

Gaza, SPNA - Direktur Departemen Produksi Peternakan Gaza, Selasa (27/03/2018), mengungkapkan bahwa produksi madu diperkirakan akan memecahkan rekor, Alwatanvoice.com melaporkan. Taher Abu Ahmed mengatakan bahwa produksi diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 50 ton di atas angka untuk 2017.

Abu Ahmed menjelaskan bahwa musim tahun ini pengumpulan madu dimulai pada bulan April. Setiap sarang, katanya, biasanya menghasilkan hingga 10 kg madu. Ia mengaitkan peningkatan produksi untuk meningkatkan pengendalian penyakit dan padang rumput lebah. Sebanyak 300 peternak lebah Gaza memiliki 16.000 sarang lebah dan diharapkan menghasilkan 180 ton madu musim ini.

Pejabat itu mencatat bahwa konsumsi madu domestik telah menurun dari 500 menjadi 200 ton karena memburuknya situasi ekonomi di wilayah yang dikepung. Bagian pelayanan kementerian akan mencegah impor madu sebelum keluar di pasar. Setiap kilogram bernilai antara 50 hingga 80 shekel ($ 13 hingga $ 22).

Pemeliharaan lebah di Jalur Gaza memulai panen 2012 mereka di bawah naungan Kementerian Pertanian. Pada saat itu, para peternak mengalami kekurangan mengaitkan kekurangan hasil panen dan mengaitkannya dengan situasi ekonomi yang mengerikan akibat blokade Israel yang terus berlangsung, serangan militer mereka yang terus-menerus, dan pencabutan pohon-pohon tempat lebah membangun sarangnya. Para penjaga peternakan lebah juga mengalami kesulitan dalam akses ke pertanian mereka yang terletak di dekat perbatasan dengan Israel. Pada saat yang sama, pendudukan Israel terus mencegah impor peralatan vital yang diperlukan untuk menguji kualitas madu.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Di Sejumlah Negara Teluk, Kasus Corona Hampir Capai Rekor Tertinggi

Arab Saudi telah menangguhkan akses masuk warga asing dari 20 negara tanpa batas waktu, dengan pengecualian diplomat dan pekerja medis. Arab Saudi baru-baru ini mencatat lebih dari 300 kasus per hari. Meskipun jumlahnya, jauh lebih sedikit dari rekor yang dicapai tahun lalu, ketika jumlah kasus harian mendekati empat ribu, angka ini bagi Arab Saudi sudah tergolong besar.