Website Israel diretas dengan gambar-gambar Gaza 'Great Return March'

Gaza, SPNA - Para hacker pro-Palestina, Selasa (03/04/2018), menargetkan situs-situs Israel dengan mengganti tampilan situs-situs tersebut dengan gambar-gambar yang ....

BY 4adminEdited Thu,05 Apr 2018,11:49 AM

Gaza, SPNA - Para hacker pro-Palestina, Selasa (03/04/2018), menargetkan situs-situs Israel dengan mengganti tampilan situs-situs tersebut dengan gambar-gambar yang menegaskan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina, beberapa hari setelah pasukan Israel menewaskan 17 warga Palestina pada aksi protes memperingati "Hari Tanah" di Jalur Gaza.

Gambar, di bawah judul ‘Jerusalem is the capital of Palestine’, muncul dengan kata-kata 'Th3Falcon was here'. Pesan itu mengambil alih situs-situs kotamadya Israel, dewan lokal, rumah sakit, dan opera nasional Israel.

Halaman-halamannya, disertai dengan musik latar, juga menampilkan pesan 'Kami tidak akan melupakan para martir kami' dalam bahasa Arab.

Einat Meron, seorang pakar pertahanan dunia maya, mengatakan bahwa peretasan itu menjadi keunggulan kampanye cyber tahunan oleh Anonymous, sebuah kelompok aktivis peretas, laporan Times of Israel mengungkapkan.

Seorang peneliti keamanan senior untuk perusahaan keamanan Kaspersky Lab juga mengatakan Anonymous kemungkinan berada di balik peretasan itu, berbicara kepada saluran tersebut.

Kelompok ini sebelumnya telah menargetkan situs-situs pemerintah Israel dan akun media sosial dalam aksi mereka yang disebut '#OpIsrael', dalam solidaritas dengan Palestina. Kelompok ini telah melakukan kampanye sejak 2013.

Hari Tanah dimulai sejak 30 Maret 1976, ketika pasukan Israel membunuh enam warga Palestina Israel selama protes terhadap penyitaan tanah. Palestina telah menandai hari itu selama 42 tahun terakhir untuk mengecam kebijakan Israel dalam mengambil alih tanah Palestina.

Tahun ini, aksi memperingati momen tersebut terjadi setelah berbulan-bulan kemarahan atas keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika ke Yerusalem, sebuah keputusan yang memandang bahwa Amerika Serikat yang menolak klaim Palestina atas Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada hari Selasa, militer Israel menembak dan menewaskan seorang pria Palestina berusia 25 tahun, Ahmed Arafa, di perbatasan Gaza, sehingga jumlah total warga Palestina yang tewas selama demonstrasi di dekat perbatasan menjadi 18.

Di Jalur Gaza, di mana 1,3 juta dari dua juta penduduk wilayah itu adalah pengungsi, penyelenggara aksi menyerukan demonstrasi selama enam pekan yang disebut "Great March of Return" di sepanjang perbatasan wilayah tersebbut dengan Israel, dimulai bertepatan dengan momentum Hari Tanah dan akan memuncak pada 15 Mei untuk yang ditandai sebagai Nakba Day, peristiwa dimana warga Palestina dipindahkan secara paksa oleh Israel pada tahun 1948.

LSM Hak Asasi Manusia 'Adalah' mencela penggunaan penembakan langsung oleh tentara Israel sebagai "pelanggaran brutal terhadap kewajiban hukum internasional untuk membedakan antara warga sipil dan militer", serta menyerukan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Militer Israel menyatakan, daerah perbatasan Jalur Gaza sebagai zona militer tertutup - yang berarti semua orang Palestina yang mendekati pagar perbatasan bisa berisiko tertembak.

(T.RA/S: Middleeasteye)

leave a reply
Posting terakhir