Jalur Gaza, SPNA - Sebuah foto drone menunjukkan asap naik ketika para pemrotes Palestina membakar ban selama berlangsungnya konfrontasi dengan pasukan Israel dalam aksi "Great March of Return", meskipun ada ancaman Israel berupa penggunaan gas air mata di dekat perbatasan Gaza-Israel di Khan Yunis, Gaza pada 6 April lalu.
Pasukan pendudukan Israel menggunakan gas "aneh" dan "tidak diketahui" terhadap para pengunjuk rasa damai tak bersenjata di Gaza, Quds Press melaporkan komisi pusat untuk dokumentasi dan pencarian penjahat perang Israel, Tawtheeq mengatakan.
Kepala komisi Imad Al-Baz mengatakan kepada Quds Press bahwa Israel menggunakan gas-gas aneh terhadap para pengunjuk rasa untuk pertama kalinya pada Jumat lalu ketika warga Palestina melanjutkan kegiatan damai mereka sebagai bagian dari Great March of Return.
Gas-gas tersebut menyebabkan tubuh pengunjuk rasa kejang dan bergetar, jelasnya. Akibatnya, Banyak yang kehilangan kesadaran selama beberapa jam, tambahnya.
"Kami tidak tahu jenis gas yang digunakan untuk pertama kalinya itu," katanya, "tetapi kami mengambil sampel dari darah dan urin mereka yang terkena dampak dan kami berharap hasilnya akan mengejutkan."
Pasukan pendudukan Israel menggunakan pesawat tanpa awak untuk menjatuhkan gas ke para demonstran, kata Al-Baz.
Para pengunjuk rasa menjadi sasaran, kata Al-Baz, dengan 55 tembakan pada alat kelamin mereka, kemungkinan sebagai upaya yang dapat menyebabkan infertilitas.
Sekitar 32 warga Palestina telah gugur sejak 30 Maret ketika aksi Right of Return March diluncurkan, dan setidaknya 2.850 lainnya terluka.
(T.RA/S: Palestinow)
