Mantan sniper Israel sesalkan pembunuhan demonstran Palestina

Bethlehem, SPNA -  Surat kabar Inggris, The Guardian, Minggu (15/4/2018) melaporkan bahwa sejumlah mantan tentara Israel menyuarakan penyesalan mereka ...

BY 4adminEdited Sun,15 Apr 2018,10:02 AM

Bethlehem, SPNA -  Surat kabar Inggris, The Guardian, Minggu (15/4/2018) melaporkan bahwa sejumlah mantan tentara Israel menyuarakan penyesalan mereka atas pembunuhan demonstran di Gaza.

Dalam suratnya mantan prajurit tersebut mengatakan: “Kami dari mantan skuad penembak jitu di IDF, merasa sedih dan malu terhadap perintah pembunuhan demonstran tak bersenjata. Kami merasa malu atas perintah atasan militer yang jauh dari moral. Kami juga merasa sedih karena prajurit-prajurit junior Israel mematuhi hal ini. Mereka akan menderita seumur hidup mereka karena membunuh warga tak berdosa.‘’

Mereka menambahkan penembakan terhaap demonstran tak bersenjata adalah akibat dari sistem pendudukan dan hukum militer terhadap jutaan warga Palestina, serta kepemimpinan yang keras di Israel.

“Pembunuhan terhadap demonstran Palesitna adalah langkah yang diperlukan untuk mempertahankan pendudukan Israel, dan hal ini tidak boleh dibiarkan. Kita harus mengakhiri hegemoni militer terhadap rakyat Palestina. ‘’tegas mereka seperti dilansir Maannews.

Sejak 30 Maret lalu, 33 warga Palestina dilaporkan gugur dan lebih 3000 lainnya luka-luka dalam peringatan Great March Of Return di perbatasan Gaza dan Tepi Barat.

Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Pidana Internasional Fatou Bensouda, Minggu (08/04/2018) mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan awal terhadap pembunuhan demosntran yang dilakukan Israel Israel.

Setiap tanggal 30 Maret warga Palestina memperingati ‘’Great March Of Return’’ untuk mengenang peristiwa pembunuhan 6 warga Palestina dalam aksi protes terhadap pengusiran warga dan pencaplokan wilayah Palestina 30 Maret 1976 silam.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Misi Uni Eropa sesalkan hukuman mati di Gaza

Perwakilan Uni Eropa dan Kepala Misi Uni Eropa di Yerusalem dan Ramallah, Selasa (04/12/2018), mengutuk hukuman mati yang dikeluarkan di Jalur Gaza, pada hari Senin, terhadap enam orang Palestina yang dihukum karena bekerja sama dengan Israel.