Pasca penembakan mematikan, Dubes Israel untuk Yordania kembali bertugas

Amman, SPNA - Duta besar Israel yang baru untuk Yordania kembali ke Amman memnandai berakhirnya sembilan bulan ketegangan politik antara kedua negara.

BY 4adminEdited Tue,17 Apr 2018,11:24 AM

Amman, SPNA - Duta besar Israel yang baru untuk Yordania kembali ke Amman memnandai berakhirnya sembilan bulan ketegangan politik antara kedua negara.

Kementerian Luar Negeri Israel, Senin (16/04/2018), mengumumkan bahwa duta besar baru mereka kembali ke Yordania untuk pertama kalinya sejak terjadinya peristiwa yang menyebabkan hubungan kedua negara menjadi renggang. Penunjukan baru ini akan mengakhiri salah satu periode paling menegangkan antara Israel dan Yordania sejak kedua negara menandatangani perjanjian damai pada 1994.

Duta besar baru Israel, Amir Weissbrod, merupakan diplomat karier. Lancar berbahasa Arab dan Weissbrod telah menjalankan tugas di Maroko dan sebelumnya mengepalai Biro Timur Tengah di Pusat Penelitian Politik Kementerian Luar Negeri, menurut Times of Israel.

Hubungan kedua negara sempat terputus selama musim panas lalu ketika seorang penjaga kedutaan Israel menembak dua warga negara Yordania, Mohamed Al-Jawawdeh dan Bashar Hamarneh, dan mengklaim bahwa penembakan tersebut sebagai bentuk pembelaan diri karena salah satu dari warga Yordania tersebut menyerangnya dengan obeng. Petugas Israel terluka sementara dua orang Yordania tewas, akibatnya pemerintah Yordania menuntut Schlein untuk meninggalkan negara itu.

Sebelum penjaga Israel melarikan diri ke Israel setelah insiden itu, Israel segera menempatkannya di bawah perlindungan kekebalan diplomatik untuk mencegah pihak berwenang Yordania menginterogasinya atau mengambil tindakan hukum. Keadaan menjadi lebih buruk, saat penjaga disambutan sebagai pahlawan ketika kembali ke Israel. Bahkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memeluknya, disirkan secara langsung melalui televisi.

Raja Abdullah dari Yordania mengecam Netanyahu karena menunjukkan "kecakapan politik" alih-alih melayani keadilan. Sebagai akibatnya, kedutaan Israel di Amman ditutup dan semua staf diplomatik diusir, dan Yordania mengatakan, tidak akan mengizinkan pembukaan kembali kedutaan hingga Israel menjalankan proses hukum terhadap penjaga tersebut.

Pada bulan Januari, berbulan-bulan setelah penembakan terjadi, Israel akhirnya setuju untuk secara formal meminta maaf dan memberi kompensasi kepada keluarga korban sebesar $ 5 juta. Namun, penjaga yang telah melakukan pembunuhan tidak dituntut oleh Israel.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir