Praha, SPNA - Republik Cekomenarik keputusan sebelumnya untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke kota Yerusalem yang diduduki, surat kabar Israel Hayom melaporkan.
"Republik Ceko; yang merupakan teman dekat Israel di Uni Eropa, dipaksa untuk membatalkan keputusannya memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, tetapi sedang mempertimbangkan pengalihan beberapa bagiannya,” tulis surat kabar tersebut.
Menurut surat kabar yang dekat dengan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, keputusan Praha muncul akibat tekanan yang diberikan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, dan beberapa negara penting Uni Eropa termasuk Jerman dan Perancis, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah runtuhnya kebijakan Uni Eropa yang tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pada bulan Desember, Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusan pemerintahannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak terbagi dan rencana untuk memindahkan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke kota yang diduduki pada 15 Mei, hari ketika warga Palestina memperingati hari Nakbah yang ke 70 tahun.
(T.RA/S: MEMO)