Surat kabar Israel: Al-Batsh di eksekusi karena terlibat dalam proyek drone Hamas

Kuala Lumpur, SPNA - Surat kabar Yediot Ahronot, Rabu (25/04/2018) mengklaim bahwa Fadi al-Batsh dibunuh di Malaysia Sabtu lalu karena terlibat dalam proyek pembuatan pesawat tanpa awak untuk kepentingan Hamas.

BY 4adminEdited Wed,25 Apr 2018,11:19 AM

Kuala Lumpur, SPNA - Surat kabar Yediot Ahronot, Rabu (25/04/2018) mengklaim bahwa Fadi al-Batsh dibunuh di Malaysia Sabtu lalu karena terlibat dalam proyek pembuatan pesawat tanpa awak untuk kepentingan Hamas.

Menurut surat kabar tersebut, Al-Btash tela mempublikasikan penelitian yang berjudul ‘’ Tantangan produksi drone bagi warga sipil’’ yang ditandatangani al-Batsh dan dua peneliti lainnya. Artikel tersebut diduga merupakan bukti lain sebab dari pembunuhan al-Batsh.

Makalah yang di diterbitkan di Fakultas Teknik di Universitas Islam di Malaysia 2013 lalu membahas peningkatkan kemampuan pesawat tanpa awak, penelitian mesin, sumber energi dan alat komunikasi agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.

Selain itu Yediot Ahronot menyebutkan bahwa pernyataan Hamas ‘’Al-Batsh adalah salah satu anak kami’’ menambah bukti bahwa al-Batsh bagian dari Hamas.

 “Al-Batsh adalah ahli bidang pesawat tanpa awak kedua Hamas yang telah dibunuh setelah Mohamed Zouari di Tuinsia 2016 lalu.’’

Hingga saat ini kepolisian Malaysia masih melakukan penyelidikan atas pembunuhan  al-Batsh.

Sabtu lalu, (21/04/2018) Akademisi bidang energi Palestina Fadi Mohammed al-Batsh, dilaporkan dibunuh ketika menunaikan melakukan sholat subuh di sebuah masjid dekat rumahnya di kota Gombak, utara Kuala Lumpur.

Kepala kepolisian Malaysia di Gombak mengatakan bahwa al-Batsh ditembak dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dengan 14 peluru pada pukul 6 pagi.

 

Menurut beberapa sumber, al-Batsh adalah dosen di sebuah universitas swasta di Malaysia serta Imam Masjid Al-Abbas. Dia juga bekerja di badan amal MyCare Malaysia.

Al-Batsh disebutkan pernah menjadi pegawai di Otoritas Energi di Gaza sebelum pindah ke Malaysia. Ia sangat meguasai teknik elektro dan pernah menerima penghargaan sebagai peneliti Arab terbaik dari pemerintah Malaysia.

Sementara itu Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyampaikan belasungkawa serta menyatakan bahwa Mossad bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Hamas juga mendesak pemerintah Malaysia untuk menangkap pelaku sebelum mereka melarikan diri.

Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Dalam Negeri, Ahmad Zahid Hamidi mengatakan bahwa pemerintah Malayasia sedang meneliti kemungkinan keterlibatan agen asing dalam pembunuhan tersebut.

(T.RS/S:Qudsnews)

leave a reply
Posting terakhir