Meskipun ditekan Israel, Mesir setujui pemulangan jasad Fadi al-Batsh melalui wilayahnya ke Gaza

Kuala Lumpur, SPNA - Duta Besar Palestina untuk Malaysia, Selasa (24/04/2018) mengumumkan telah menerima persetujuan tertulis dari Mesir untuk memulangkan jasad  Fadi al-Batsh, melalui wilayah Mesir ke Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Wed,25 Apr 2018,11:28 AM

Kuala Lumpur, SPNA - Duta Besar Palestina untuk Malaysia, Selasa (24/04/2018) mengumumkan telah menerima persetujuan tertulis dari Mesir untuk memulangkan jasad  Fadi al-Batsh, melalui wilayah Mesir ke Jalur Gaza.

Duta besar Palestina di Malaysia, Anwar al-Agha, mengatakan: ‘’Kedutaan Palestina di Kairo menerima persetujuan dari pihak berwenang Mesir untuk memulangkan jasad I Al-Batsh ke Jalur Gaza melalui Mesir, saat ini kami mengatur pemulangan Al-Batsh dengan Malaysia Airlines.

Ia menambahkan bahwa Al-Batsh akan dipulangkan hari ini, Rabu (25/04/2018) ditemani istri dan anaknya setelah  disholatkan di Mesjid Al-Abbas di kota Gombak, Kuala Lumpur, dimana Ia menjadi biasanya menjadi Imam di Masjid tersebut.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa Israel akan meminta pemerintah Mesir agar tidak mengizinkan pemulangan jasad akademisi Palestina yang dibunuh di Malaysia, Fadi Mohammed al-Batsh ke Jalur Gaza melalui persimpangan Rafah.

Lieberman menambahkan bahwa Tel Aviv tidak akan mengizinkan jasad al-Batsh masuk ke ke Gaza sampai Hamas mengembalikan mayat dua tentara Israel yang ditahan di Gaza. ‘’Meskipun demikian, Israel tidak dapat mencegah Mesir membiarkan masuk jasad al-Batsh dari jalur Rafah. ‘’

Sabtu lalu, (21/04/2018) Akademisi bidang energi Palestina Fadi Mohammed al-Batsh, dilaporkan dibunuh ketika menunaikan melakukan sholat subuh di sebuah masjid dekat rumahnya di kota Gombak, utara Kuala Lumpur.

Kepala kepolisian Malaysia di Gombak mengatakan bahwa al-Batsh ditembak dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dengan 14 peluru pada pukul 6 pagi.

 

Menurut beberapa sumber, al-Batsh adalah dosen di sebuah universitas swasta di Malaysia serta Imam Masjid Al-Abbas. Dia juga bekerja di badan amal MyCare Malaysia.

Al-Batsh disebutkan pernah menjadi pegawai di Otoritas Energi di Gaza sebelum pindah ke Malaysia. Ia sangat meguasai teknik elektro dan pernah menerima penghargaan sebagai peneliti Arab terbaik dari pemerintah Malaysia.

Sementara itu Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyampaikan belasungkawa serta menyatakan bahwa Mossad bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Hamas juga mendesak pemerintah Malaysia untuk menangkap pelaku sebelum mereka melarikan diri.

Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Dalam Negeri, Ahmad Zahid Hamidi mengatakan bahwa pemerintah Malayasia sedang meneliti kemungkinan keterlibatan agen asing dalam pembunuhan tersebut.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir