Ikuti instruksi AS, Guatemala jadi negara pertama yang merelokasi kedubesnya ke Al-Quds

Al-Quds, SPNA - Sejumlah Media Israel, Rabu (02/04/2018)  melaporkan bahwa Guatemala telah merelokasi kedutaannya ke lokasi baru di lingkungan Saline di Yerusalem, ...

BY 4adminEdited Thu,03 May 2018,10:38 AM

Al-Quds, SPNA - Sejumlah Media Israel, Rabu (02/04/2018)  melaporkan bahwa Guatemala telah merelokasi kedutaannya ke lokasi baru di lingkungan Saline di Yerusalem, dimana upacara persemian Kedubes Israel  akan diselenggarakan 16 Mei mendatang.

Haaretz melaporkan bahwa acara pembukaan Kedubes Israel akan dihadiri oleh Presiden Guatemala, Jimmy Morales.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam Tweeternya menyambut baik keputusan Guatemala tersebut. “Saya sangat bersemangat untuk melihat bendera Guatemala di Yerusalem. Wahai sahabat-sahabat kami selamat datang di ibu kota abadi kami,’’ tambahnya.

Pada 18 April lalu, Menteri Luar Negeri Guatemala Sandra Joviell mengumumkan bahwa presiden Morales  akan menghadiri upacara relokasi kedutaan Guatemala dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei.

Morales mengumumkan pada 24 Desember bahwa negaranya akan merelokasi  kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusannya itu membuat Guatemala tersebut  menjadi negara pertama di dunia yang mengikuti keputusan Amerika Serikat.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang serta memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Langkah AS tersebut juga ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Pertengahan Januari lalu,  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menuduh Israel telah melanggar perjanjian perdamian Oslo tahun 1993, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina selama Palestina.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir