AS gagal bujuk DK PBB untuk kecam Presiden Abbas

Washington, SPNA - Amerika Serikat dilaporkan gagal membujuk Dewan Keamanan PBB untuk mengecam Presiden Palestina  Mahmoud Abbas yang mengkritik warga Yahudi .....

BY 4adminEdited Sun,06 May 2018,10:11 AM

Washington, SPNA - Amerika Serikat dilaporkan gagal membujuk Dewan Keamanan PBB untuk mengecam Presiden Palestina  Mahmoud Abbas yang mengkritik warga Yahudi Eropa korban Holocaust.

Kuwait sebagai anggota tidak tetap di DK PBB menolak seruan AS karena dinilai berpihak kepada Israel dan pada saat yang sama Abbas juga sudah meminta maaf.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa penolakan  DK PBB untuk mengecam presiden Abbas merusak kredibilitas PBB dalam menangani konflik Israel-Palestina.

‘’Pernyataan anti-Semit oleh  pemerintah Palestina menghambat peluang melanjutkan proses perdamaian di Timur Tengah,’’ ujarnya.

Perlu disebutkan bahwa Washington sebelumnya sudah dua kali menghambat DK PBB untuk mengeluarkan pernyataan terkait kekerasan yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza dalam peringatan Great March of Return dimana hampir 50 warga gugur.

Pada saat yang sama Amerika Serikat juga akan merelokasi kedutaannya ke Al-Quds 14 Mei mendatang meskipun hal ini melanggar keputusan Majelis Umum PBB.

Senin lalu, Presiden Palestina dalam pidato pembukaan sidang Dewan Nasional Palestina di Ramallah di Tepi Barat, mengatakan  “Bagaimana Holocaust bisa terjadi terhadap warga Yahudi? Mereka mengatakan karena mereka beragama Yahudi. Disini saya membawa 3 buah buku yang ditulis oleh 3 penulis Yahudi sendiri yaitu, Joseph Stein, Abraham, dan Isaac Notchard. Ketiganya sepakat bahwa kebencian terhadap Yahudi bukan karena agama mereka, tetapi karena sikap sosial mereka.’’

“Masalahnya bukan karena agama mereka, tetapi karena praktik riba dan bunga bank, ‘’ terang Abbas dimana pernyataan tersebut membuat sejumlah pejabat Israel berang.

Holocaust,  adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kampanye pemerintah Nazi Jerman dan beberapa sekutunya untuk melakukan pembersihan etnis Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II.

Disebutkan bahwa Abbas meraih gelar doctor jurusan sejarah pada tahun 1982 dari Institut Orientalisme di Moskow dengan disertasi berjudul “Hubungan Rahasia antara Nazi Jerman dan Gerakan Zionis’’ yang mengundang kritikan luas dari kelompok Yahudi.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir