Netanyahu akan bertemu Putin pada hari Rabu

Yerusalem, SPNA - Benjamin Netanyahu akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu di Moskow untuk membahas masalah-masalah regional, kata perdana menteri Israel ....

BY 4adminEdited Mon,07 May 2018,10:41 AM

Yerusalem, SPNA - Benjamin Netanyahu akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu di Moskow untuk membahas masalah-masalah regional, kata perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (05/05//2018).

Israel telah melobi kekuatan dunia untuk "memperbaiki" kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, seiringa semakin mendekatnya tenggat waktu, yaitu 12 Mei, yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.

Israel juga risau akan kehadiran militer Iran di Suriah, dan telah menyerang sasaran-sasaran Iran di sana.

Sejak intervensi dalam perang sipil Suriah atas nama Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2015, Rusia secara umum menutup mata terhadap serangan Israel atas dugaan transfer senjata dan penyebaran oleh sekutu Iran dan Hezbollah.

Tetapi ketika Moskow mengutuk serangan pada 9 April lalu, yang menewaskan tujuh personel Iran, dan menyalahkan Israel, hal itu kemudian memicu spekulasi di Israel bahwa kesabaran Rusia mungkin akan menipis.

Pada hari Kamis, menteri pertahanan Israel mengingatkan Rusia tentang keputusan pemerintahnya untuk tidak bergabung dengan sanksi Barat terhadapnya, dan meminta agar Moskow membalasnya dengan pendekatan yang lebih pro-Israel ke Suriah dan Iran.

Netanyahu dan Putin berbicara melalui telepon pada hari Senin lalu setelah perdana menteri Israel mempresentasikan apa yang dia katakan sebagai file nuklir rahasia Iran, yang mendokumentasika upaya mengembangkan senjata atom di masa lalu.

Para pejabat AS dan Israel mengatakan, informasi itu menunjukkan bahwa Iran telah berbohong mengenai pekerjaannya di masa lalu terkait pengembangan senjata nuklir, tetapi para ahli intelijen mengatakan tidak ada hal yang menunjukkan bahwa Teheran telah melanggar kesepakatan nuklir di mana ia menghentikan program atomnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi. .

Trump telah memberi Inggris, Perancis, dan Jerman tenggat waktu 12 Mei untuk memperbaiki apa yang dilihatnya sebagai kelemahan perjanjian - kegagalannya untuk mengatasi program rudal balistik Iran, istilah yang digunakan para inspektur untuk mengunjungi situs-situs Iran yang dicurigai, dan klausul "terbenam" di mana beberapa dari persyaratannya telah kedaluwarsa - atau dia akan menerapkan kembali sanksi AS.

Moskow telah berulang kali mengatakan ingin perjanjian nuklir Iran dibiarkan utuh. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia akan menganggap setiap perubahan pada kesepakatan itu tidak dapat diterima.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply