Boyong Anak Istri. Abdillah Onim Kembali ke Gaza Palestina Lanjutkan Misi Kemanusiaans.

Jakarta, SPNA - Setelah melakukan sejumlah agenda silaturahmi dan rapat konsolidasi terkait program dan misi kemanusiaan dukungan untuk Palestina, maka pada hari Ahad, 6 Mei 2018, ...

BY 4adminEdited Thu,10 May 2018,09:42 AM

Jakarta, SPNA - Setelah melakukan sejumlah agenda silaturahmi dan rapat konsolidasi terkait program dan misi kemanusiaan dukungan untuk Palestina, maka pada hari Ahad, 6 Mei 2018, Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina, Abdillah Onim (Bang Onim) beserta anak istri kembali menuju di Jalur Gaza Palestina melalui pintu perlintasan Rafah Mesir.

10 tahun menjalankan misi kemanusiaan di Jalur Gaza bukanlah waktu yang singkat dan bukanlah sebuah pilihan mudah. Terdapat banyak tantangan maupun rintangan dalam menjalankan amanah dari masyarakat Indonesia.

Beliau pernah dijebloskan kepenjara Israel, bukan karena kasus pembunuhan ataupun penggelapan uang rakyat, akan tetapi karena perjuangkan hak rakyat Palestina, membantu rakyat Palestina yang sedang terjajah dan terzolimi, keinginan besar memperjuangkan hak hak rakyat Palestina demi terciptanya perdamaian di Palestina, keiginan ini hingga kini melekat kuat dibenak bang Onim yang 38 tahun silam dilahirkan di Galela Maluku Utara.

Tiba di kampong halaman derai air mata haru akan kehadiran bang Onim, kepergian diiringin derai air mata perpisahan, hanya doa menjadi bekal buat keluarga bang Onim. “Bagi kami cukuplah Allah SWT menjadi pelindung dan penolong,” Berjuang dan berbuat amal kebaikan tak perlu cape-cape pamer peran, karena tentu apa yang kita lakukan bukan mengharap pujian dari manusia yang penuh dengan salah dan khilaf, yakinlah bahwa Allah SWT pasti selalu menuntun kita, inilah jiwa dan semangat bang Onim dan keluarga.

Perjuangan dua sisi berat mesti dilalui oleh bang Onim yaitu melepaskan ibu tercinta dan sanak saudara dikampung halaman Galela Maluku Utara, ini membutuhkan kesabaran dan harus tega melepaskan kepergian demi maslahat orang banyak terutama rakyat Palestina tentu sangat membutuhkan sosok pemuda jiwa juang, pemberani, supel, flexible, mobilitas tinggi dan, paham makna amanah, paham makna agama dan tahu apa yang diperjuangkan.

Ibu Marwiyah Onim, bagi bang Onim ibu Marwiyah Onim adalah seorang sosok ibu sangat luar biasa dimana rela ikhlas melepaskan putra yang dia besarkan, dia didik hingga menjadi dewasa hingga berhasil seperti ini, ibu selalu mengatakan bahwa: “Jangan kuatir ibu selalu mendoakan bang Onim dalam menjalankan tugas suci di Palestina,”pesan ibunda tercinta.

“Jangan lupa jika sempat selalu komunikasi dengan ibu serta keluarga dikampung,” lanjutnya. Keluarga tentu punya punya hak dan tentu mereka akan selalu merindukan bang Onim.

Dalam menjalankan tugas misi kemanusiaan di Palestina, banyak tantangan, rintangan serta resiko yang dihadapi baik dari dalam maupun dari luar, dari dalam serta merta dijadikan target pembunuhan oleh militer Israel, sedangkan dari luar banyak fitnah bersliweran karena saya yakin bahwa dalam berbuat kebaikan, tidak semua yang searah dengan kita, pasti ada yang tidak suka melihat kegiatan kita.

Dan tantangan terbesar itu adalah bagaimana menjaga kepercayaan umat Islam Indonesia. Abdillah Onim (38) atau yang akrab disapa Bang Onim telah menghibahkan jiwa dan raganya untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.

Selama enam bulan di Indonesia Bang Onim telah menghadiri ratusan undangan dalam berbagai kegiatan seperti roadshow keliling 38 kota besar di Indonesia, menjadi pembicara pada kegiatan seminar di kampus-kampus, hingga menjadi tamu dan narasumber di televisi-televisi nasional, media cetak hingga onair di radio. Luar biasanya yang beliau jalankan itu bukan untuk galang dana atau cari sumbagan tapi lebih penting dari itu, yakni menyadarkan masyarakat betapa pentingnya dukungan kita terhadap rakyat Palestina, menyadarkan umat dan memotivasi agar sadar bahwa kita punya hutang budi terhadap rakyat Palestina? Pertama Negara memberi kan dukungan kemerdekaan republic Indonesia bukanlah amerika dan eropa, buka tapi masyarakat Palestina, ini yang selalu didengungkan oleh bang Onim dalam setiap kesempatan menjadi narasumber maupun mengisi kajian ataupun seminar selama berada di penjuru Nusantara.

Bang Onim selalu tekankan bahwa persoalan Palestina dan Alaqsa tidak sebatas yang namanya bantuan materi seperti bantuan Sembako, Beras, Gandum juga bantuan tunai, bantuan yang kitta persembahkan itu hanya untuk mengguggurkan kewajiban kita untuk membantu rakyat Palestina, terpenting adalah bagaimana cara megasah semangat umat untuk selalu dukung kemerdekaan Palestina, jangan sampai kita hanya focus dukung Palestina jika dihadapan kita sudah terburai darah2 anak Palestina, jangan.

Persoalan Palestina tentu elemen di Inodnesia memiliki peran dan tugas masing-masing seperti hal nya bang Onim memiliki tugas di lapangan yaitu di Gaza, teman-teman NGO di Indonesia pun punya peran luar biasa seperti mengadakan aksi, seruan serta bantuan, dan tak kalah penting peran adalah pemerintah Indonesia mereka mengikis dari segi diplomasi dalam memberikan dukungan kemerdekaan Palestina serta mengadakan program pelatihan bagi generasi Palestina.

Agenda terakhir yang sempat dihadiri Bang Onim antara lain, diundang sebagai pembicara dalam acara Silaturahmi Nasional untuk Bela Baitul Maqdis di hotel Bidakara Jakarta pada 25 April 2018.

Kehadiran Bang Onim di tanah air dari bulan September 2017 hingga Mei 2018 ini diawali oleh undangan resmi dari Kedutaan Republik Indonesia di Amman Jordan. Undangan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan kontribusi nyata Bang Onim membantu pemerintah Indonesia dalam mengembang misi kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

Pada dasarnya undangan dari berbagai lembaga masih terus berdatangan yang mengharapkan kesediaan Bang Onim untuk hadir sebagai pembicara atau narasumber, namun waktu jualah yang membatasi, karena target Bang Onim sekeluarga berada kembali di Jalur Gaza sebelum Ramadan tahun ini.

Suasana mengharukan terasa di bandara internasional Soekarno Hatta, saat tim Yayasan Nusantara Palestina Centre (NPC) – yang didirikan Bang Onim – melepas kepergian Bang Onim beserta keluarga. Yayasan NPC yang belum lama diresmikan tersebut, kini harus ditinggalkan oleh Bang Onim, karena sesungguhnya objek kerja NPC sejatinya berada di Palestina.

Sesampainya di bandara internasional Kairo, Mesir, Bang Onim akan dijemput khusus oleh staff Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir. Penjemputan khusus ini, demi mempercepat proses administrasi di bandara.

Sebelum berangkat ke Mesir, Bang Onim telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah Mesir untuk kembali masuk ke Jalur Gaza. Surat permohonan izin yang diajukan KBRI Kairo ini telah disetujui oleh Kementrian Luar Negeri Mesir, demikian pula pihak dari Nasional Security Mesir.

Di Jalur Gaza, sejumlah aktivitas dan rutinitas harian sudah kembali menanti. Mulai dari mengurus lembaga-lembaga Tahfiz hingga unit-unit program kemanusiaan lainnya. Selain itu, Bang Onim juga merupakan pendiri dan Direktur Utama Kantor Berita Suara Pelestina (SPNA) yang hingga hari ini konsisten dan secara berkala menghadirkan berita-berita terbaru dan terpercaya seputar Palestina.

Bang Onim berharap doa dari umat muslim Indonesia agar perjalanan kembali ke Jalur Gaza lancar. Insya Allah setelah sampai di Jalur Gaza, Bang Onim akan kembali secara live dan update untuk mengabarkan informasi terkait kondisi Palesita.

Ucapan terimakasih tidak lupa Bang Onim ucapakan kepada semua pihak yang telat turut membantu serta berkontirbusi dalam melancarkan segala urusan Bang Onim dan keluarga selama berada di Indoneia.

Setibanya di Jalur Gaza nanti, bang Onim akan merealisasikan program-program besar baik itu atas komitmen pemerintah maupun hasil kerja sama dengan NGO di Indonesia, dan juga program oleh Yayasan NPC (Nusantara Palestina Center) yang didirikan oleh bang Onim.

Solidaritas dan dukungan anda untuk rakyat Palestina, dapat anda salurkan melalui rekening khusus kemanusiaan berikut ini:

Rekening atas nama Yayasan Nusantar Palestina Centre, rekening khusus social dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina sebagai berikut:

BNI Cab. Kramat 69000 90089 A.n Yayasan Nusantara Palestina Centre dan Rekening Khusus Kemanusiaan Palestina , BNI Cab. Kramat 69000 90001 A.n. Abdillah Onim

 

leave a reply
Posting terakhir