Ribuan warga Maroko gelar demonstrasi menolak relokasi kedubes AS ke Yerusalem

Casablanca, SPNA - Ribuan warga Maroko menggelar demonstrasi di jalan-jalan kota Casablanca memprotes relokasi kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, Minggu (20/05/2018).

BY 4adminEdited Mon,21 May 2018,10:24 AM

Casablanca, SPNA - Ribuan warga Maroko menggelar demonstrasi di jalan-jalan kota Casablanca memprotes relokasi kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, Minggu (20/05/2018).

Pusat Informasi Palestina, Palinfo melaporkan bahwa ribuan demonstran tersebut meneriakkan kalimat ‘’Kematian untuk Israel’’. Mereka juga membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan ‘’Yerusalem ibukota abadi Palestina.”

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan telah meresmikan kedubes AS di Al-Quds, Senin (15/05/2018).

Hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang serta memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Langkah AS tersebut  juga ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin lalu (14/05/2018) Amerika Serikat meresmikan kedutaannya di Yerusalem, Presiden AS Donald Trump melalui teleconference menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.

 

Relokasi kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, bertepatan dengan peringatan HUT Israel ke 70 dan hari Targedi Nasional Palestina (Nakba) mendapatkan respon negatif dari lembaga dan sejumlah negara.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Selasa (16/05/2018)  dilaporkan telah memanggil  kepala Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussam Zamlat untuk kembali ke Palestina.

Keputusan tersebut diambil menanggapi peresmian kedutaan besar AS di Yerusalem Senin (14/05/2018) yang disusul pembantaian demonstran Palestina di Jalur Gaza oleh tentara Israel.

Pada saat yang sama pemerintah Turki juga dilaporkan telah menarik duta besarnya untuk Tel Aviv dan Washington serta menetapkan hari ‘’Berkabung Nasional’’ selama 3 hari untuk warga Gaza.

Hingga saat ini 1112 warga Palestina gugur dan 13190 lainnya luka-luka sejak digelarnya demosntrasi masal peringatan Great March of Return di perbatasan Gaza 30 Maret lalu. 

Demonstrasi tersebut bertujuan menuntut pemerinntah pendudukan Israel mengembalikan warga Palestina yang telah diusir sejak 1948 ke tanah air mereka serta menolak relokasi kedubes AS ke Al-Quds

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir