Meskipun hadapi krisis ekonomi Jalur Gaza tetap sambut bulan suci

Jalur Gaza, SPNA - Ramadhan adalah bulan kebaikan,  cinta dan kebahagiaan bagi seluruh semesta. Di bulan suci inilah Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

BY 4adminEdited Wed,23 May 2018,11:33 AM

Jalur Gaza, SPNA - Ramadhan adalah bulan kebaikan,  cinta dan kebahagiaan bagi seluruh semesta. Di bulan suci inilah Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Masing-masing negara memiliki corak dan aksen tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Begitu juga dengan Palestina, juga memiliki corak tersendiri dalam menyambut Ramadhan khususnya di sektor perdagangan dan pasar.

Namun bagaimanakah Bulan Ramadhan  berdetak Jalur Gaza di pasar Gaza?

Kehidupan jual beli dan perdagangan di pasar Gaza memasuki tahap “kritis’’ akibat krisis ekonomi yang mendera Jalur Gaza.

Ala Abu al-Lail, seorang pedagang di pasar Al-Zawiyah mengatakan bahwa jual-beli di pasar semakin menurun akibat pemotongan gaji karyawan.   ‘’Situasi ekonomi di Gaza tidak stabil di kalangan masyarakat umum dan khususnya pedagang karena kuranganya minat membeli barang.

Ia menambahkan bahwa blokade terhadap Gaza menyebabkan lumpuhnya sektor ekonomi di pasar Gaza khususnya di bulan Ramadhan tahun ini.  Ia juga menyerukan pihak berwenang di Palestina untuk menyelesaikan krisis ekonomi di Gaza dan takut kepada Allah atas warga Palestina.

Sementara itu, Nahed al-Rifai juga mengatakan bahwa situasi perekonomian di Gaza kritis pasca pemotongan gaji karyawan. Kekurangan dana tersebut membuat konsumen menolak membeli barang.

Pada saat yang sama Gaza juga menghadapi krisis  air dan listrik serta lapangan pekerjaan dimana jumlah pengangguran di Gaza mencapai 60%.

Meskipun situasi ekonomi yang buruk di Gaza namun  warga Gaza lebih memilih bertahan dan sabar atas apa yang terjadi pada mereka.

Dalam beberapa periode terakhir warga Gaza berhasil membuktikan sikap teguh mereka menghadapi pendudukan Israel. Hal ini terlihat jelas dalam demonstrasi damai peringatan Great March of Return 30 Maret lalu serta aksi menentang relokasi kedubes AS 14 Mei lalu, di mana hampir 120 warga Palestina gugur dan belasan ribu lainnya luka-luka.

Kondisi ekonomi yang buruk di Gaza, tidak hanya  berlaku selama bulan suci Ramadhan, tetapi juga saat warga Palestina melakukan ritual dan ibadah untuk mempertahankan identitas Islam mereka.

(T.RS)
Abdelhamid Akkila

leave a reply
Posting terakhir