Jalur Gaza, SPNA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Senin (11/06/2018) mengatakan bahwa 80% warga Gaza hidup bergantung dengan bantuan kemanusiaan.
UNRWA dalam konferensi pers yang dilansir Qudsnews, mengatakan bahwa Otoritas Israel melanggar hukum internasional dengan membatasi transportasi dan keluar masuk barang untuk menekan warga Gaza. Hal ini berdampak negatif pada semua aspek kehidupan di Gaza dan mengancam hak-hak warga Gaza.
“Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah. Israel juga masih terus melakukan blokade darat, laut dan udara yang sudah memasuki tahun ke 12. Pada saat yang sama warga Palestina juga menghadapi perpecahan dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Mesir di Rafah dimana hal ini menjadi penyebab utama memburuknya situasi di Gaza, ” tambah UNRWA.
Pada bulan April 2018, 108.000 liter limbah dibuang ke laut per hari serta mencemarkan air di Gaza. Karena itu warga Gaza sangat membutuhkan pasokan air bersih.
Selain itu, Israel hanya mengabulkan 58% rujukan pasien pada tahun 2018 dan menolak 42% lainnya.
Tingkat pengagguran di Gaza juga meningkat menjadi 49,1% akibatnya 80% populasi di Gaza hidup bergantung pada bantuan kemanusiaan.
(T.RS/S:Qudsnews)
