Tel Aviv, SPNA - Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Gilad Erdan Selasa (12/06/2018) mengancam akan menghukum Twitter jika tidak menutup akun milik Hamas, Hizbullah dan sejumlah organisasi yang mengancam Israel.
Dalam suratnya kepada CEO Twitter Jack Dorsey, Erdanamengatakan: “Memberikan peluang organisasi-organisasi teroris tersebut untuk beroperasi secara bebas dan menyebarkan provokasi melalui situs Anda adalah pelanggaran terhadap hukum Israel.”
“Berbeda dengan situs jejaring sosial lainnya, Twitter dalam banyak kasus menolak permintaan dari otoritas Israel untuk menghapus konten provokatif yang memicu serangan teroris. Akibatnya, organisasi-organisasi ini semakin giat menyebarkan propaganda. Misalnya Hamas, memiliki akun resmi di Twitter sejak Maret 2015, ‘’ tambahnya.
“Saya meminta Anda segera menutup akun pemimpin dan juru bicara organisasi tersebut serta menghapus kontennya.
Erdan menekankan bahwa menurut hukum Israel saat ini, sanksi akan diberikan kepada situs-situs yang menyebarkan konten terorisme yang mengancam keamanan Israel.
(T.RS/S:RtArabic)