New York, SPNA - Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, Senin (18/06/2018), memperingatkan perang yang akan segera terjadi antara Israel dan Palestina jika situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel selama 12 tahun sekarang, tetap seperti itu.
Pernyataan tersebut dimuat dalam laporan pertama Guterres ke Dewan Keamanan tentang Resolusi 2334 yang dikeluarkan pada 23 Desember 2016.
Resolusi 2334 menyerukan penghentian segera pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem, dan menegaskan bahwa kegiatan pemukiman Israel adalah ilegal dan secara terang-terangan melanggar hukum internasional.
Sekjen PBB tersebut mengatakan dalam laporan bahwa dia terkejut oleh penggunaan kekuatan mematikan pasukan pendudukan Israel sejak protes di perbatasan yang dimulai di Gaza pada 30 Maret.
Dia menekankan bahwa Israel memiliki tanggung jawab untuk menahan diri secara maksimum dan tidak menggunakan tembakan langsung kecuali sebagai upaya terakhir jika terjadi ancaman nyata.
Setidaknya 136 orang Palestina telah gugur dan lebih dari 13.000 orang terluka oleh tembakan Israel selama protes damai di sepanjang perbatasan timur Gaza yang menuntut hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah mereka dari mana mereka diusir dalam perang 1948.
Dia memperbarui seruannya untuk penyelidikan yang transparan dan independen terhadap pembunuhan warga sipil tak bersenjata dalam protes di perbatasan Gaza.
Guterres dalam laporannya memperingatkan bahwa aktivitas permukiman Israel terus berlanjut dan merusak harapan dan prospek praktis untuk mendirikan negara Palestina yang layak.
(T.RA/S: PIC)
