Trump berjanji tidak akan ‘lumpuhkan’ penangkal nuklir Israel

Washington, SPNA - Presiden Donald Trump adalah presiden keempat yang menandatangani surat rahasia yang meyakinkan Israel bahwa AS tidak akan melakukan apa pun .....

BY 4adminEdited Wed,20 Jun 2018,10:13 AM

Washington, SPNA - Presiden Donald Trump adalah presiden keempat yang menandatangani surat rahasia yang meyakinkan Israel bahwa AS tidak akan melakukan apa pun untuk melumpuhkan kemampuan pencegahan nuklir oleh Israel, termasuk kemampuan senjata nuklirnya yang diakui, menurut laporan yang diterbitkan Selasa (19/06/2018) oleh majalah The New Yorker.

Israel menafsirkan surat tersebut sebagai komitmen AS untuk tidak menekan Israel mengenai persenjataan nuklirnya, menurut laporan tersebut. Sementara para pejabat AS melihat surat tersebut sebagai penerimaan argumen Israel bahwa mereka tidak akan melucuti senjata di bawah di tengah kondisi Timur Tengah saat ini.

Laporan itu menyatakan bahwa ketika Trump memasuki kantor, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Ron Dermer pergi ke Gedung Putih untuk mengatur rencana agar Trump menandatangani surat tersebut. Ia menekankan perlunya kerahasiaan dan membatasi siapa yang dapat mengambil bagian dalam diskusi. Dermer dilaporkan berbicara kepada Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Flynn.

Israel dilaporkan memiliki kemampuan senjata nuklir sejak Perang Enam Hari 1967.

Meskipun perjanjian antara Israel dan AS mengenai kemampuan senjata nuklir yang diklaim Israel berasal dari Presiden AS Richard Nixon dan Perdana Menteri Golda Meir, namun memformalkan kebijakan mengenai masalah ini dimulai pada tahun 1998 saat Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri pertama kalinya.

Surat pertama disusun di bawah pemerintahan Clinton dalam pertukaran untuk partisipasi Israel dalam negosiasi Sungai Wye 1998 dengan Palestina sebagai kelanjutan dari Persetujuan Oslo.

"Presiden Bill Clinton meyakinkan negara Yahudi tersebut bahwa tidak ada prakarsa pengendalian senjata Amerika di masa depan yang akan 'mengurangi' kemampuan Israel, sebuah rujukan yang jelas menunjuk pada persenjataan nuklirnya," klaim laporan itu.

Obama juga menandatangani surat tersebut, dan dilaporkan mereferensi surat rahasia itu dalam pidato 2010 yang membahas persyaratan keamanan Israel.

“Dan saya tegaskan kembali kepada perdana menteri bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan AS ketika menyangkut masalah ini. Kami sangat percaya bahwa, mengingat ukurannya, sejarahnya, wilayah di mana itu berada, dan ancaman yang dilontarkan. . . , bahwa Israel memiliki persyaratan keamanan yang unik, ”kata Obama setelah bertemu dengan Netanyahu pada 6 Juli 2010.

“Hal itu harus dapat menanggapi ancaman atau kombinasi ancaman apa pun di wilayah tersebut. Dan itulah mengapa kami tetap teguh dalam komitmen kami terhadap keamanan Israel. Dan Amerika Serikat tidak akan pernah meminta Israel untuk mengambil langkah apa pun yang akan melemahkan kepentingan keamanan mereka, ”tambahnya.

(T.RA/S: World Israel News)

leave a reply
Posting terakhir