Israel gunakan sistem Sky Spotter untuk hadapai layang-layang pembakar

Jalur Gaza, SPNA - Menghadapi gelompbang pembakar udara yang diluncurkan dari Jalur Gaza, Israel telah mengerahkan sebuah sistem yang dapat mengetahui titik awal ...

BY 4adminEdited Sat,23 Jun 2018,11:46 AM

Jalur Gaza, SPNA - Menghadapi gelompbang pembakar udara yang diluncurkan dari Jalur Gaza, Israel telah mengerahkan sebuah sistem yang dapat mengetahui titik awal tempat peluncuran balon dan layang-layang pembakar di langit, dan kemudian para ptugas pemadam kebakaran bersegera menuju titik api, yang memungkinkan mereka bisa cepat memadamkan api dan mengurangi kerusakan.

Sejak 30 Maret lalu, warga Palestina di Jalur Gaza telah meluncurkan ratusan layang-layang dan balon helium yang mengandung bahan yang mudah terbakar, dan terkadang peledak, yang hampir setiap hari memicu terbakarnya ribuan hektar lahan di wilayah selatan Israel.

 Para pejabat Israel prihatin bahwa serangan alat pembakat tersebut tidak berhenti atau digagalkan. Mereka bisa saja menekan yang memicu terjadinya eskalasi dengan kelompok-kelompok perlawanan di Jalur Gaza.

 Sistem Sky Spotter, yang dibangun oleh Rafael Advanced Defense Systems, telah beroperasi di sepanjang perbatasan Gaza dalam beberapa hari terakhir, Hadashot TV melaporkan pada hari Kamis (21/06/2018).

Sistem ini awalnya dikembangkan untuk menghalau drone skala kecil, Sky Spotter bisa melintasi jalur balon alon layang-layang pembakar dengan tepat, di mana benda-benda tersebut mengarah, dan di mana kemungkinan mereka akan mendarat. Operator kemudian memberi tanda kepada pemadam api, yang akan mencoba mencapai titik pendaratan benda-benda tersebut guna memadamkan api sebelum menyebar.

Sky Spotter juga bisa digunakan sebagai sistem partahanan langsung yang berbenturan dengan layang-layang atau balon pembakar di udara, dan kemudian menjatuhkannya.

Hingga kini drone seperti itu telah diterbangkan oleh tentara cadangan, yang ahli dalam pengoperasian drone, namun sistem ini akan segera bisa dikendalikan oleh drone otomatis, yang mengerahkannya ke sumber ancaman.

Militer Israel juga telah menggunakan berbagai peringatan dalam beberapa pekat terakhir terhadap kelompok-kelompok di Gaza yang bersiap meluncurkan  alat-alat pembakar menuju Israel, serta melakukan serangan balas dendam terhadap Hamas. Militer secara berulang telah mengatakan bahwa mereka akan mencegah peluncuran alat-alat pembakar udara dan peledak.

Serangan pembakaran tersebut, di mana warga Palestina meluncurkan layang-layang atau balon helium yang memuat alat pembakar menuju wilayah Israel, telah menyebabkan kehancuran dalam skala besar. Total, sekitar 17,500 dunams (4,300 hektar atau sekita 7 mil persegi) lahan telah terbakar oleh lebih dari 250 kebakaran dalam dua bulan terakhir, di mana menurut penelitian awal menyebutkan bahwa lebih dari setengahnya terjadi di area cagar alam.

Para pemimpin Israel telah terpecah mengenai bagaimana menanggapi mereka yang bertanggug jawab terhadap serangan pembakaran udara. Beberapa menyeru IDF untuk menembak mereka yang meluncurkan layang-layang dan balon, sementara yang lain berpendapat bahwa langkah tersebut terlalu jauh.

Selain Sky Spotter, pengujian juga telah dilakukan dengan sistem laser yang dapat digunakan untuk menembak jatuh balon atau layang-layang. Perkembangan dalam hal ini menunjukkan kemajuan. Sebuah laporan pada hari Kamis menyebutkan bahwa sistem ini diharapkan akan segera dikerahkan di sekitar Gaza.

 Konsep lain yang sedang dikembangkan bertujuan untuk menghadapi potensi bahaya mini-drone yang membawa bahan peledak. Sistem ini menggunakan pesawat tak berawak yang mengunci perangkat pembawa bom dan kemudian menembakkan strip aluminium padanya, menjerat bilah baling-baling dan menurunkannya.

(T.RA/S: Qasioun News)

leave a reply