Israel menerima tiga jet tempur siluman F-35 Adir

Yerusalem, SPNA - Israel menerima tiga jet tempur siluman F-35 Adir, Minggu (24/06/2018), hanya beberapa hari setelah jet tercanggih di dunia tersebut diluncurkan di negara tetangganya, Turki.

BY 4adminEdited Tue,26 Jun 2018,11:23 AM

Yerusalem, SPNA - Israel menerima tiga jet tempur siluman F-35 Adir, Minggu (24/06/2018), hanya beberapa hari setelah jet tercanggih di dunia tersebut diluncurkan di negara tetangganya, Turki.

Dengan kedatangan tiga jet tersebut, yang mendarat di Pangkalan Udara Nevatim di selatan Beersheba, negara tersebut kini memiliki 12 jet tempur Adir. IAF diperkirakan akan menerima 50 pesawat untuk membuat dua skuadron penuh pada tahun 2024.

Pada bulan Desember, Angakatan Udara Israel menjadi yang pertama, di luar Amerika Serikat (AS), yang mengumumkan Kemampuan Operasional Awal jet dan pada bulan lalu kepada IAF Mayjen Amikam Norkin mengumumkan bahwa Israel telah mencapai target di Timur Tengah dengan menggunakan F-35 Adir sebanyak dua kali, yang mengantarkan negara Yahudi tersebut menjadi negara pertama yang menggunakan pesawat tempur siluman dalam pertempuran di wilayah tersebut.

Norkin berkomentar sembari menunjukkan gambar F-35 Adir Israel yang sedang terbang di atas ibu kota Libanon, Beirut, sepanjang hari. Dia tidak menyebutkan kapan gambar tersebut diambil.

Dikembangkan oleh Lockheed Martin, jet tersebut memiliki penanda terhadap radar yang sangan rendah, sehingga memungkinkan jet tersebut beroperasi tanpa terdeksi jauh di wilayah musuh serta menghindari sistem pertahanan rudal yang canggih seperti S-300 dan S-400 buatan Rusia.

Israel adalah satu dari 12 negara yang berpartisipasi dalam program F-35, dengan sembilan negara mitra yang berpartisipasi dalam pengembangan jet tersebut sepeti Turki yang telah menerima jet pertamanya pada hari Kamis meskipun mendapat perlawanan dari anggota parlemen AS.

Anggota parlemen AS semakin khawatir terhadap catatan hak asasi manusia Ankara dan hubungannya dengan Rusia, yang sedang terlibat dalam pembicaraan pengenai penjualan sistem pertahanan rudal canggih S-400.

Memburuknya hubungan antara Ankara dan Washington menyebabkan anggota parlemen AS menyuarakan keprihatinan bahwa jika Rusia menyediakan S-400 untuk Turki dan menerbangkan F-35, maka kemampuan jet berpotensi dapat dikuasai Rusia, dan hal tersebut jelas sangat mengkhawatirkan.

Hubungan yang sudah rapuh antara Israel dan Turki menjadi semakin tegang dalam beberapa bulan terakhir ketika Presiden Turki Tayyip Erdogan, telah meningkatkan retorikanya.

Israel secara diam-diam menguji berbagai cara untuk mengalahkan sistem pertahanan udara Rusia yang maju, berpartisipasi dalam beberapa latihan gabungan antara pasukan udara Yunani dan Israel di atas pulau Kreta, di mana satu sistem ditempatkan. Latihan tersebut memungkinkan pesawat tempur Israel mengumpulkan data tentang bagaimana sistem canggih dapat dibutakan atau dibodohi.

F-35 Adirs milik Israel dirancang untuk spesifikasi Israel sendiri dan ditempatkan dengan peralatan perang elektronik buatan Israel serta persenjataan Israel, semua dipasang setelah pesawat mendarat di Israel.

F-35 Israel memiliki komponen yang dibangun oleh beberapa perusahaan pertahanan lokal termasuk Israel Aerospace Industries yang memproduksi sayap luar, Elbit System-Cyclone yang membangun komponen komposit pesawat pusat dan Elbit Systems Ltd, yang memproduksi helm yang dipakai oleh pilot.

Israel juga satu-satunya negara mitra yang telah mendapatkan hak dari AS untuk melakukan perawatan tingkat depot, termasuk merombak mesin dan komponen badan pesawat, di dalam perbatasan yang ditetapkan.

Dalam kesepakatan pertama, Israel membeli 19 F-35 dengan biaya $ 125 juta, dan kesepakatan kedua 14 jet senilai $ 112 juta per pesawat. Biaya pesawat diperkirakan akan turun menjadi sekitar $ 80 juta pada tahun 2020. Jet dibeli sebagai bagian dari perjanjian bantuan militer antara Amerika Serikat dan Israel.

(T.RA/S: Jpost)

leave a reply