Tel Aviv, SPNA - Israel tidak akan memperbolehkan para pengungsi Suriah memasuki wilayahnya, meskipun tetap akan memberikan bantuan kemanusiaan, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Jumat (29/06/2018).
Lebih dari 150,000 jiwa di wilayah selatan Surian melarikan diri sejak pemerintah negara tersebut meluncurkan serangan guna memulihkan wilayah si perbatasan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dari kelompok oposisi, kelompok pemantau melaporkan.
Militer Israel mengatakan, peningkatan jumlah warga sipil Suriah telah terlihat di kamp-kamp pengungsi di wilayah Suriah dekat Dataran Tinggi Golan selama beberapa hari terakhir.
“Kami memantau secara dekat peristiwa di Suriah selatan. Kami akan menjaga kepentingan keamanan Israel. Seperti biasa, kami siap memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil, wanita dan anak-anak. Namun kami tidak akan menerima pengungsi Suriah ke wilayah kami,” tulis Lieberman di Twitter.
Tweetnya diterbitkan beberapa jam setelah militer Israel mengatakan telah mengirim bantuan ke Suriah selatan.
Rekaman yang dirilis oleh militer Israel pada hari Jumat menunjukkan sebuah truk forklif yang membongkar muatan berupa kasur bersama 300 tenda, 28 ton makanan, peralatan medis dan obat-obatan, alas kaki dan pakaian.
Israel menolak menerima pengungsi yang melarikan diri dari konflik tujuh tahun di Suriah, sebuah negara yang secara resmi masih dalam status perang. Israel juga menuduh Iran menempatkan pangkalan militer dan personil di Suriah untuk menggunakan negara yang dilanda perang sebagai landasan peluncuran untuk serangan ke Israel.
Namun, Israel telah menyerang banyak tempat di Suriah selama perang dan mengklaim hal itu dilakukan untuk menghambat perkembangan Iran di negara itu.
(T.RA/S: MEMO)
