Israel tunda penggusuran di Khan Al-Ahmar hingga pertengahan Agustus

Kejaksaan Agung telah menunda penggusuran rumah warga Khan Al-Ahmar hingga 15 Agustus mendatang. Hal ini dilakukan untuk mendengarkan dakwaan dan bantahan dari kedua belah pihak. Hidup di antara permukiman ilegal Israel, penduduk Khan Al-Ahmar menjalani keseharian mereka tanpa listrik, air, jaringan telekomunikasi, serta jalanan yang rusak.

BY 4adminEdited Fri,13 Jul 2018,02:15 PM

Sawa News - Yerusalem

Yerusalem, SPNA – Mahkamah Agung Israel, Kamis (12/7/2018), menunda penggusuran warga Palestina yang tinggal di Khan Al-Ahmar hingga 15 Agustus mendatang.

Media berhasa Ibrani Channel 14 memberitakan bahwa Kejaksaan Agung telah menunda penggusuran Khan Al-Ahmar hingga pertengahan Agustus mendatang. Sebelumnya, kejaksaan juga telah menunda perintah penggusuran sampai Senin mendatang (16/7/2018).

Dalam surat keputusan mahkamah disebutkan, proses penggusuran ditunda untuk mendengarkan dakwaan dan bantahan dari keduabelah pihak. Pihak pemerintahan Israel dan pengacara yang mewakili warga Khan Al-Ahmar.

Dalam hal ini, kantor berita Wafa mengutip wawancara Ketua Anti-Pemukiman Yahudi, Walid Assaf, yang mangatakan, “Keputusan tersebut bukanlah karena keadilan dari Mahkamah Israel, tapi karena keseriusan kita dalam mempertahankan hak kami.”

Walid Assaf menyebutkan, bahwa warga dan aktivis tetap akan berada di Khan Al-Ahmar, sampai perkampungan tersebut benar-benar aman dari ancaman penggusuran.

Penduduk Khan Al-Ahmar aslinya berasal dari padang pasir Nagev yang kemudian tinggal di pinggiran Yerusalem. Mereka digusur dari tanah mereka oleh Israel tahun 1953.

Saat ini penduduk Khan Al-Ahmar harus berjuang hidup  tanpa listrik, air dan jaringan telekomunikasi, serta jalanan yang telah rusak. Hal tersebut disebabkan oleh ulah Israel yang sengaja menekan warga agar mereka mau meninggalkan Khan Al-Ahmar.

Khan Al-Ahmar terletak di antara beberapa permukiman Yahudi. Ia masuk dalam zona incaran Israel yang  yang ingin merealisasikan proyek perluasan wilayah yang disebut “E1”. Proyek untuk menguasai wilayah seluas 12 ribu donum (1 donum = 1000 meter2), mulai dari wilayah Yerusalem Timur sampai Laut Mati. Mereka ingin membersihkan daerah tersebut dari warga Palestina. Ini juga merupakan bagian dari rencana Israel yang ingin memisahkan Dhiffah Selatan dengan Dhiffah Tengah.

(T.HN/S:Sawa)

leave a reply
Posting terakhir