Tel Eviv, SPNA - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, Kamis (12/7/2018), menyerukan penutupan Kedutaan Israel di Ibu kota Irlandian, Doblin.
Pernyataan ini merespon keputusan Senat Irlandian yang mengesahkan RUU pelarangan impor dan penjualan barang-barang yang berasal dari permukiman ilegal Yahudi Israel.
Dalam status Twiternya, Lieberman menuliskan. “Tidak ada gunanya menegur Duta Besar Irlandia di Israel. Pemerintah harus langsung mengambil sikap dengan menutup Kedutaan Besar di Dublin. Kita tidak perlu berhubungan dengan mereka yang memboikot Israel.”
Lieberman juga menjelaskan, “Senat Irlandia telah mengeluarkan keputusan berbahaya dan merugikan Israel. Ini akan berdampak pada kondisi politik di Timur Tengah.”
Media Israel menyebutkan bahwa pernyataan sikap Lieberman ini ia dikeluarkan pasca pemanggilan Kementerian Luar Negeri Israel terhadap Duta Besar Irlandia di Tel Eviv, Alison Kelly, untuk mendengarkan penjelasan atas resolusi Senat Irlandia tersebut.
Rabu (11/7/2018), Senat Irlandia melakukan voting pemboikotan barang-barang yang datang dari Permukiman illegal Yahudi di atas tanah Palestina. Proposal tersebut juga mencakup hukuman bagi mereka yang mengimpor, menjual dan memberikan bantuan apa saja kepada Yahudi Ilegal Israel.
RUU yang diprakarsai oleh Senator Francis Black tersebut, mendapat dukungan dari 25 anggota senat, dan ditolak oleh 20 anggota lainnya. Ada juga yang tidak memberikan suara, 14 senator memilih abstain, mereka menilai undang-undang ini masih perlu diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Irlandia.
Sejak beberapa tahun terakhir, Uni Eropa telah memutuskan untuk memberi tanda khusus pada barang-barang produksi Yahudi Ilegal Israel. Agar konsumen langsung bisa membedakan barang-barang yang datang dari wilayah tersebut.
(T.HN/S:Palsawa)
