IDF mengancam: Serangan ke Gaza akan lebih besar dari perang 2014

Jalur Gaza, SPNA - Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel  (IDF), Avichay Adraee mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar daripada agresi tahun 2014.

BY 4adminEdited Sun,15 Jul 2018,10:10 AM

Jalur Gaza, SPNA - Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel  (IDF), Avichay Adraee mengancam akan melancarkan serangan yang lebih besar daripada agresi tahun 2014.

Adraee dalam komentarnya di Twitter atas serangan udara di Gaza Sabtu, (14/07/2018) mengatakan: “Serangan tahun 2018 mungkin lebih besar daripada 2014 silam. ‘’

Selain itu Juru bicara militer Israel  itu juga melampirkan sejumlah gambar rumah warga Palestina yang hancur dalam serangan tahun 2008, 2012 dan 2018.

Ia kemudian memposting sejumlah foto pesawat tempur Israel yang sedang membombardir rumah warga Gaza dalam perang 2014 lalu menulis dibawahnya: ‘’Balasan terhadap operasi Hamas akan membuat para pendukungnya ‘’merindukan’’ agresi musim panas 2014. ‘’

Sementara itu PM Israel, Benyamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan meningkatkan serangan terhadap Gaza sesuai tuntutan.

‘’Jika Hamas tidak paham hari ini, mereka akan paham besok ‘’ ujar Netanyahu dalam sidang dengan pejabat keamanan Israel, Sabtu.

Sabtu kemarin, angkatan udara Israel menyerang sebuah taman di bagian barat Gaza yang menewaskan 2 remaja dan melukai 12 lainnya.

Situasi keamanan di perbatasan Jalur Gaza memburuk sejak Jum’at malam, dimana angkatan udara Israel dan Hamas saling melakukan  serangan roket.

Pagi Sabtu, pesawat-pesawat tempur Israel kembali menyerang sejumlah lokasi Hamas dan Gerakan perlawanan Gaza. Disaat yang sama Hamas membalas serangan itu dengan melepas roket ke permukiman Israel di sekitar Gaza.

Militer Israel mengungkapkan bahwa wilayahnya dihujani 200 roket dan mortir yang ditembakkan Gerakan Perlawanan dari Jalur Gaza sejak Sabtu pagi hingga pukul 9 malam.

Juru bicara Hamas, Abdul Latif Qanou’ menegaskan:  “Serangan Israel terhadap Gaza tidak membuat Gaza tunduk terhadap Israel serta tidak akan menghentikan kami melakukan demonstrasi damai di Perbatasan Gaza.”

‘’Kami tidak akan mengizinkan Israel menembak dan membunuh warga Palestina, kami akan membalas setiap serangan tersebut. Israel akan menanggung akibatnya, ‘’ tegasnya.

Surat kabar Maannews melaporkan bahwa Badan Intelejen Mesir melakukan negosiasi dengan pihak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza.  Negosiasi tersebut membuahkan hasil dimana Israel dan Gerakan Perlawanan Gaza sepakat melakukan gencatan senjata.

Juru bicara Jihad Islam, Daud Syihab menjelaskan: ‘’ Kami telah setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel mulai Sabtu malam (14/07/2001) pukul 20.00 atas permintaan Mesir.

Perang tahun 2014 terjadi pada tanggal 8 Juli 2014 disebabkan blokade terhadap Gaza, serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel serta gagalnya diskusi damai yang disponsori Amerika Seriat.

Perang 2014 disinyalir sebagai operasi paling mematikan yang pernah terjadi sejak intifada kedua. Menurut laporan Menkes Gaza 1.880 warga Palestina gugur dan 10.000 lainnya menderita luka-luka, 398 diantaranya adalah anak-anak dan 207 wanita.

 (T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir