Gaza, SPNA - Pasien di rumah sakit Gaza diorganisir untuk melakukan aksi di pusat Kota Gaza guna menarik perhatian komunitas internasional, Quds Press melaporkan, Selasa (17/07/2018).

Di antara yang terlibat dalam aksi ini adalah para korban yang terluka oleh Israel dan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Aksi ini terjadi di depan persimpangan Erez, di mana warga Gaza dapat melewatinya untuk memperoleh perawatan di Israel atau rumah sakit Palestina di Tepi Barat.

Para pembicara dalam aksi tersebut mengatakan bahwa rumah sakit Gaza mengalami kekurangan obat-obatan, peralatan laboratorium dan bahan uji karena sanksi Otoritas Palestina (PA) dan pengepungan Israel atas wilayah tersebut.

Para pasien meminta komunitas internasional untuk menyelamatkan nyawa mereka dengan mengangkat pengepungan dan sanksi.

Juru bicara Departemen Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qidra, menyerukan, "segera dan tanpa syarat akhiri penderitaan pasien Gaza."

Al-Qidra mengatakan bahwa Israel telah membunuh 141 warga Palestina dan melukai 16.000 orang lainnya selama terjadinya aksi ‘Great March of Return’. Hal ini sangat membebani kementerian kesehatan dan menghabiskan sebagian besar pasokan medis.

(T.RA/S: MEMO)