Gaza, SPNA - Ketua anti blokade Israel terhadap Palestina, Jamal Al-Khudhari, Rabu (18/7/2018), mengatakan, Israel menahan lebih dari 2000 truk barang untuk sektor industri dan komersial ke Gaza. Hal ini merupakan bagian dari tekanan Israel terhadap Palestina, yang dianggap blokade terparah selama 2018.
Dalam konferensi persnya, Al-Khudhari memaparkan, bahwa Israel menahan truk-truk tersebut di pintu penyeberangan karim Abu Salim, yang ditutup total sejak senin (16/7/2018). Ia juga menambahkan bahwa truk-truk tersebut membawa barang-barang dasar untuk menghidupkan rumah produksi dan perdagangan di Gaza. Seperti pakaian, alat tulis, kain, sepatu, alat-alat listrik, mobil, besi, logam, perabot rumah dan lainnya.
Blokade Israe ini secara tidak langsung akan menambah angka kemiskinan dan pengangguran di Jalur Gaza. Serta memperburuk kondisi ekonomi yang akan sangat sulit untuk memperbaikinya dalam waktu singkat.
Padahal barang-barang tersebut diimpor secara resmi dan memiliki dokumen lengkap oleh pengusahan Gaza. Penahanan tersebut tentu akan sangat merugikan mereka. Barang-barang tersebut dibiarkan terparkir di perbatasan, yang tidak menutup kemungkinan akan rusak atau tidak bisa dipakai lagi.
Khudhari juga menjelaskan, para importir gaza tersebut meminta Pemerintah Palestina dan Uni Eropa untuk turun tangan menyelesaikan masalah di julur penyeberangan Karim Abu Salim.
(T.HN/S:Sawa)
