PA: Palestina berhasil ‘lumpuhkan’ rencana perdamaian Trump

Ramallah, SPNA - Otoritas Palestina, Sabtu (21/07/2018), mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil "melumpuhkan" rencana Presiden Donald Trump yang belum diumumkan untuk ........

BY 4adminEdited Mon,23 Jul 2018,09:46 AM

Ramallah, SPNA - Otoritas Palestina, Sabtu (21/07/2018), mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil "melumpuhkan" rencana Presiden Donald Trump yang belum diumumkan untuk perdamaian di Timur Tengah, yang disebut sebagai "kesepakatan akhir" atau “deal of the century.”

PA mengulangi tuduhannya bahwa rencana Trump tersebut ditujukan untuk "melikuidasi" perkara Palestina dan hak-hak nasional, serta mendesak rakyat Palestina untuk bersatu di belakang presiden PA Mahmoud Abbas.

PA memperingatkan bahwa meskipun rencana Trump - yang disebut sebagai "konspirasi" - telah "mereda, namun masih belum sepenuhnya hilang."

Sumber-sumber Palestina mengatakan, mereka percaya bahwa pengumuman PA mengacu pada "usaha yang tidak berhasil" oleh pemerintah AS untuk "memotong" kepemimpinan PA dengan membangun saluran langsung dan tidak langsung dengan beberapa tokoh dan pihak Palestina, termasuk Hamas.

Pada hari Jumat, tiga pejabat senior pemerintahan Trump - Jared Kushner, Jason Greenblatt dan David Friedman - memberi tawaran untuk membantu warga Palestina di Jalur Gaza dengan imbalan diakhirinya "agresi" Hamas. Tawaran itu dibuat dalam sebuah artikel yang ditandatangani tiga pejabat tinggi, The Washington Post melaporkan.

Baik PA mapun Hamas melihat tawaran tersebut sebagai bagian dari “deal of the century.”Trump.

Kedua pihak yang berseteru mengklaim bahwa pemerintah AS sedang berusaha mendorong irisan antara Palestina dan membagi mereka menjadi dua entitas yang terpisah - satu di Tepi Barat dan yang kedua di Jalur Gaza.

Pimpinan PA telah memboikot pemerintah AS sejak keputusan Trump pada Desember 2017 yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Berbagai sumber juga mencatat bahwa pengumuman PA mengisyaratkan "kegagalan" pemerintah Trump untuk meyakinkan negara-negara Arab utama untuk secara terbuka mendukung rencana perdamaian yang akan datang.

Bebebrapa pejabat PA baru-baru ini mengatakan bahwa negara-negara Arab mendukung posisi Palestina, yang secara kategoris berseberangan dengan "kesepakatan akhir" Trump. Para pejabat membantah bahwa negara-negara Arab telah memberikan tekanan pada Palestina untuk menerima “deal of the century” Trump.

PA yakin bahwa oposisi kuat Palestina terhadap rencana Trump, serta keengganan negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Mesir dan Yordania untuk secara terbuka mendukungnya, telah memaksa pemerintah AS untuk mempertimbangkan kembali strateginya terhadap konflik Israel-Palestina dan menunda rencananya.

Nabil Abu Rudaineh, juru bicara kantor presiden PA di Ramallah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "keteguhan orang-orang Palestina dan komitmen mereka terhadap kepemimpinan mereka dan prinsip-prinsip nasional mereka telah menimbulkan hambatan" terhadap rencana Trump.

Abu Rudaineh mengatakan bahwa jika rencana Trump berhasil, maka itu akan "berubah menjadi kesepakatan regional yang akan berbahaya bagi semua orang dan negara di kawasan ini."

Daerah itu, katanya, sekarang berada di "persimpangan jalan untuk membuat keputusan pada posisi berprinsip dengan cara yang akan membahayakan kepentingan rakyatnya yang lebih tinggi."

Abu Rudaineh mendesak warga Palestina untuk "bersatu di belakang opsi nasional (Palestina) untuk mencegah deal of the century, yang telah mereda namun belum berakhir, dari menjadi kesepakatan regional, akibatnya tidak ada yang bisa berspekulasi."

"Kekacauan dan ketegangan yang lazim di wilayah ini adalah hasil alami dari kegagalan untuk menyelesaikan masalah Palestina," katanya. "Selama Yerusalem memanas, begitu juga dunia Arab."

Dia mendesak warga Palestina untuk "mengembalikan semangat nasional untuk menghadapi kejutan, pertama dan terutama biasnya AS yang cenderung memenangkan Israel."

(T.RA/S: JPost)

leave a reply
Posting terakhir