Yerusalem, SPNA - Lebih dari 1.000 pemukim Israel pada hari Minggu (22/07/2018) memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur, menurut seorang pejabat Palestina.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Firas al-Dibis, seorang pejabat dari Otoritas Wakaf Keagamaan yang dikelola oleh Yordania, mengatakan bahwa polisi Israel menyerbu kompleks itu sebelum para pemukim dan melakukan pembersihan serta pencarian.

Menurut al-Dibis, pasukan Israel menolak akses untuk Najeh Bakirat, seorang cendekiawan di Otoritas Warisan, dan mengizinkan jamaah Muslim masuk ke masjid setelah merebut ID mereka.

Pada hari Kamis, Knesset (parlemen Israel) mengeluarkan undang-undang kontroversial yang mengakui Israel sebagai "negara bagi bangsa Yahudi".

Bagi Muslim, Al-Aqsa mewakili situs ketiga paling suci di dunia. Orang Yahudi, untuk bagian mereka, menganggap tempat tersebut sebagai "Temple Mount", situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Kemudian mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi - sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

(T.RA/S: Anadolu Agency)