Yerusalem, SPNA - Delegasi Palestina, Selasa (24/07/2018), di depan dewan keamanan PBB mengatakan, “Israel tidak berniat untuk menyelesaikan konflik dengan Palestina. Mereka juga terus-menerus melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina. Sampai kapan dunia internasional akan sabar melihat tindakan Israel tersebut?”
Dalam pidatonya tersebut, Mansour menegaskan, Israel adalah negara Yahudi. Mereka sama sekali tidak memikirkan hak-hak bangsa lain. Mereka berencana mengusir warga Palestina melalui politik perluasan permukiman Yahudi. Bukankah kejahatan ini bertentangan dengan undang-undang internasional? Bagi dunia internasional hendaknya tidak tinggal diam sebelum kesempatan untuk berdamai berlalu.”
Delegasi Palestina tersebut juga menekankan, mengutuk aksi Israel tidak memberi pengaruh apapun. Diperlukan aksi nyata terkait perencanaan damai melalui undang-undang internasional dan peraturan PBB.
Ia ikut memuji usaha perdamaian yang dilakukan oleh Mesir akhir-akhir ini. “Semoga akan ada perubahan terkait konflik ini dalam waktu dekat,” harapnya.
Israel terus melakukan pelanggaran terhadap Palestina. Mereka tidak henti menembakkan misil ke arah warga yang diklaim sedang melepas balon dan layang-layang pembakar. Belum lagi terkait penutupan jalur penyeberangan Karim Abu Salim yang menyebabkan 70% pabrik dan pertokoan di Gaza gulung tikar. Mereka juga mempersempit wilayah tangkapan ikan di laut Gaza dari 6 menjadi 3 mil.
Di Tepi Barat, ratusan warga Yahudi setiap harinya terus berdatangan ke Mesjid Al-Aqsa karena Izin yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal Juli. Hal tersebut tentunya semakin menyulut kemarahan warga.
(T.HN/S:Sama)
