Nikki Haley: Kebutuhan warga Palestina bukanlah masalah Amerika

New York, SPNA - Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (24/07/2018) ...

BY 4adminEdited Thu,26 Jul 2018,12:30 PM

New York, SPNA - Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (24/07/2018) bahwa sudah terlalu lama para pemimpin Palestina "dibiarkan hidup dalam realitas palsu karena para pemimpin Arab takut menyampaikan kebenaran kepada mereka. "

Haley mencela komunitas internasional, terutama negara-negara Arab, karena gagal memperbaiki kehidupan warga Palestina dengan tindakan, hanya menawarkan dukungan palsu kepada rakyat Palestina dan melontarkan tuduhan kepada Israel.

"Mereka tidak berbicara tentang biaya. Tidak ada kelompok negara yang lebih murah hati dalam kata-kata terhadap orang Palestina melebihi negara-negara  Arab," kata N. Haley dalam pidatonya yang berlangsung selama 8 menit.

"Tapi kata-kata itu bukan makanan, pakaian, atau pendidikan untuk seorang anak Palestina, yang mereka lakukan hanyalah mengganggu komunitas internasional," keluhnya.

Haley menyebutkan  sejumlah negara yang mengatakan mereka murah hati melalui dukungan mereka.

"Tahun lalu, sumbangan Iran nol, sumbangan Aljazair nol, kontribusi Tunisia nol," tambah Haley.

"Berapa negara-negara Arab, yang merupakan negara kaya, memberi kepada orang Palestina? Ini tidak menyamai apa yang dilakukan Amerika Serikat."

Setelah menyoroti kekhawatiran AS tentang rakyat Palestina, Haley mengatakan bahwa "kebutuhan Palestina bukanlah masalah Amerika."

(T.RA/S: Unis Avec Israël)

leave a reply
Posting terakhir

Opini: Nikki Haley tidak akan dirindukan di Palestina

Pengunduran diri Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, yang terjadi secara tiba-tiba pada 9 Oktober telah memicu banyak spekulasi tentang motivasi dan ambisi politiknya di balik keputusan tersebut. Tetapi bagi rakyat Palestina - dan tentu saja, bagi banyak negara kecil lainnya yang menjadi sasaran diplomasi Haley yang kejam selama dua tahun terakhir - berita itu menimbulkan perasaan lega sesaat.