Yerusalem, SPNA – Badan Antariksa Amerika NASA, memprediksikan akan terjadinya gerhana pada Sabtu dini hari (28/07/2017) waktu Indonesia atau Jumat malam waktu waktu Palestina dan wilayah Timut Tengah.
Diperkirakan, ini akan menjadi gerhana bulan terlama sepanjang abad 21.
Bulan berwarna merah darah (Blood Moon) dapat disaksikan di sebagian wilayah negara dunia. Gerhana total akan terjadi selama satu jam 42 menit 57 detik. Sebelum dan sesudahnya akan diikuti oleh gerhana parsial, sehingga total durasi menjadi tiga jam 45 menit.
Gerhana ini akan terlihat antara matahari terbenam sampai tengah malam di Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Antara tengah malam sampai terbitnya matahari, gerhana akan tampak di negara-negara Asia dan Australia
Kantor berita Reuters mengutip pernyataan Andre Fabian, profesor astronomi di Universitas Cambridge, mengatakan, warna merah yang terlihat ketika gerhana disebabkan cahaya matahari yang membakar atmosfer bumi, persis seperti terjadinya merah senja ketika matahari terbenam.
Situs berita Masrawy menyebutkan, Darul Iftak Mesir mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat sunah gerhana bulan, sesuai dengan perintah Rasulullah Saw. melalui hadis Aisyah Ra. yang artinya, matahari dan bulan adalah satu tanda di antara tanda kebesaran Allah Swt. Itu terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian menyaksikannya, maka lakukanlah shalat (gerhana).
(T.HN/S:Qudsn)