Lagi, karena RUU ‘negara bangsa Yahudi’, seorang prajurit keluar dari militer Israel

Televiv, SPNA - Seorang prajurit militer Israel, Syadi Zidan (23 tahun), Selasa (31/07/2018), mengumumkan penguduran dirinya dari kesatuan militer Israel.

BY 4adminEdited Wed,01 Aug 2018,11:27 AM

Televiv, SPNA - Seorang prajurit militer Israel, Syadi Zidan (23 tahun), Selasa (31/07/2018), mengumumkan penguduran dirinya dari kesatuan militer Israel. Hal tersebut sebagai aksi protes terhadap undang-undang ‘negara bangsa Yahudi’ yang dikeluarkan Knesset.

Syadi menuliskan di media sosial, bahwa ia telah mengorbankan jiwa demi negara karena keyakinannya bahwa negara adalah milik bersama, tapi hari ini untuk pertama kalinya ia enggan menyanyikan lagu kebangsaan negara Israel. Syadi telah bertugas di kesatuan militer Israel selama lima tahun.

Ia juga menambahkan bahwa apa yang dilakukannya sama sekali tidak ada unsur politik, ia hanya merasa telah dinomorduakan di negaranya sendiri.

Disebutkan seorang prajurit lainnya, Umair Jamal, juga mengundurkan diri dari militer pada hari Minggu lalu. Ia juga menuliskan sebuah pesan di media sosial bahwa aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap kanun ‘negara bangsa Yahudi.’

Parlemen Israel (Knesset), Kamis (19/07/2018), mengesahkan undang-undang kontroversial yang menjadikan Israel sebagai negara bangsa Yahudi. Undang-undang ini dapat ditafsirkan dengan sederhana, bahwa hanya Yahudilah yang berhak menentukan arah kebijakan negara, tanpa mempertimbangkan etnis lain.

RUU tersebut disahkan melalui dukungan 62 anggota Parlemen, sementara 55 lainnya berada di kubu yang berseberangan. Di antara poin penting yang dicantumkan dalam kanun tersebut, bahasa Ibrani akan menjadi bahasa negara Israel. Padahal sebelumnya, sejak 1948, bahasa Arab dan Ibrani sama-sama dipakai dalam dokumen resmi negara.

Proses pengembangan pemukiman Yahudi juga dianggap sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme negara tersebut. Mereka membuka pintu sebesar-besarnya bagi warga Yahudi dunia untuk menjadi warga negara Israel.

Pada Sabtu lalu seorang politikus Arab yang duduk di Perlemen Israel, Zuhair Bahloul, juga mengumumkan pengunduran dirinya. Disebutkan 17.5% penduduk Israel berdarah Arab. Mereka selalu mengeluhkan tindakan intoleran yang diperlihatkan pemerintah Israel.

(T.HN/S:Arab48)

leave a reply
Posting terakhir